Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehadiran Airlangga di Bukber Nasdem Dinilai Belum Cukup Kuat Beri Sinyal Merapatnya KIB Ke KPP

Kompas.com - 26/03/2023, 19:18 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai, belum cukup kuat sinyal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) merapat ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) setelah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Wakil Ketua Umum PPP Rusli Effendi menghadiri acara buka puasa bersama (bukber) di Nasdem Tower pada Sabtu (25/3/2023).

Ia mendapatkan informasi bahwa seyogianya, DPP Nasdem mengundang semua pimpinan partai politik di DPR untuk bukber di Nasdem Tower

"Nah jadi, sebenarnya enggak ada, bukan pertemuan khusus antara koalisi perubahan dengan Golkar ya. Jadi itu momentumnya memang Nasdem mengundang semua partai, tapi mungkin partai partai lain sibuk atau apa saya enggak tahu ya," kata Arya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/3/2023).

Baca juga: Demokrat Ajak Parpol Lain Gabung Koalisi Perubahan: Untuk yang Masih Bingung Tentukan Arah

Dari informasi itu, Arya mengaku tak bisa membaca indikasi bahwa saat ini sinyal merapatnya KIB ke koalisi pengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) begitu kuat.

Terlebih, Arya melihat tak mudah Golkar maupun KIB merapat ke KPP.

Sebab, pertama, KPP dianggap sudah jauh membicarakan soal penentuan capres-cawapres.

"Jadi, kalau ada yang masuk dalam kondisi di mana pembicaraan mereka itu sudah jauh, atau ada masuk dalam posisi dia di tengah jalan, nah itu kan agak susah. Karena mereka harus membicarakan lagi dari awal, utamanya terkait cawapres," ujar Arya.

Kemudian, dari sisi KIB, Arya menilai koalisi ini masih konsisten menjaga seluruh tahapan, semisal proses penentuan capres-cawapres.

Baca juga: Soal Peluang Terbentuknya Koalisi Besar, Ketum Golkar: Kita Tunggu Tanggal Mainnya

Meski belum ada progres yang signifikan, menurutnya, masing-masing partai di KIB menyampaikan aspirasi mereka terkait tokoh-tokoh potensial sebagai capres-cawapres.

"Nah, kalaupun di antara mereka ada deadlock misalnya, tentu mereka akan dapat menyelesaikan pasti baik-baik juga. Jadi, untuk sekarang sih saya belum membaca ada indikasi yang kuat baik Golkar atau KIB akan bergabung ke Koalisi Perubahan," kata Arya.

Sebagai informasi, sejumlah ketua umum (ketum) partai politik menghadiri acara buka puasa bersama di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta, pada Sabtu (25/3/2023).

Pantauan Kompas.com, para ketua umum yang hadir di antaranya Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, hingga Wakil Ketua Umum PPP Rusli Effendi.

Lalu, mantan ada mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta KH Nasaruddin Umar.

Baca juga: KIB Tak Kunjung Umumkan Capres, Golkar: Ada Waktunya…

Hadir pula Ketum Partai Nasdem Surya Paloh sebagai tuan rumah dan calon presiden (capres) dari KPP Anies Baswedan.

Masing-masing ketua umum tersebut tidak datang bersamaan. Tetapi, mereka memasuki ballroom utama bersamaan sekitar pukul 17.21 WIB.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim mengatakan, semua partai politik (parpol) yang berada di parlemen RI diundang dalam acara tersebut.

“Ya semua partai Senayan diundang. Enam ketua umum yang sudah konfirmasi,” ujar Hermawi saat dihubungi wartawan.

Diketahui, KPP telah resmi terbentuk pasca-nota kesepakatan ditandatangani oleh pimpinan Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Pengumuman terbentuknya koalisi disampaikan oleh tim kecil di Sekretariat Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta, pada 24 Maret 2023.

Baca juga: Ditanya Soal Prabowo-Ganjar, Golkar Singgung Restu Jokowi untuk Airlangga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com