Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhardis
PNS

Saat ini bekerja sebagai periset di Pusat Riset Bahasa, Sastra, dan Komunitas, BRIN

"White Magic"

Kompas.com - 24/03/2023, 11:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

WHITE magic merupakan satu dari delapan fetis komoditi (Jhally et all, 1985). Fetis adalah kondisi suatu objek yang maknanya tidak sesuai dengan realitas objek itu sendiri.

Istilah tersebut berasal dari bahasa Portugis feitico yang berarti pesona, daya pikat, atau sihir. Kasarnya, Marx memakai istilah ini untuk kebiasaan memuja-muja sesuatu tanpa alasan akal sehat.

Barang-barang yang dipakai artis tertentu menyebabkan orang-orang memuja-muja barang-barang tersebut dan rela mendapatkannya dengan harga yang tidak murah.

Fetis biasanya berlaku pada iklan. Setidaknya satu dari delapan fetis itu pulalah yang digunakan simpatisan maupun tim sukses dalam mendukung calon pemimpin pujaannya.

White magic mengacu pada kontrol yang diupayakan oleh kekuatan si calon pemimpin. Singkat kata pada iklan, contoh white magic tampak pada penggunaan kata menghadirkan nuansa laut, meninggalkan aroma lemon, atau membawa kesejukan alam pegunungan.

White magic ini berupa kekuatan yang dimiliki si produk sehingga si pembeli merasa ter-sihir dengan kekuatan yang dimiliki produk.

Tampaknya, strategi fetis juga digunakan simpatisan bahkan tim sukses dalam “mengiklankan” calonnya.

Pertama, iklan terkait pasangan Anies-Sandi yang memilih diksi “Maju Bersama Anies-Sandi, Maju Kotanya, Bahagia warganya”.

White magic yang disematkan kepada dua tokoh ini adalah keduanya memiliki kemampuan memajukan dan membahagiakan warga.

Memang, kemajuan suatu pemerintahan dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti indeks pembangunan. Lantas, apakah kebahagiaan seseorang bisa diukur? Tentunya ini sangat subjektif.

Kedua, iklan pasangan Prabowo-Sandi dengan diksi “Adil Makmur bersama Prabowo-Sandi”. Sama halnya dengan pasangan Anies-Sandi, white magic yang disasar adalah kemampuan kedua pasangan untuk memberikan keadilan dan kemakmuran.

Hingga saat ini hal yang paling sulit diwujudkan adalah berlaku adil. Jangankan kepada orang lain, berlaku adil terhadap diri sendiri saja sulit direalisasikan.

Ketiga, Mega-Prabowo dengan pilihan “Mega Prabowo Pro-rakyat, Haluan Baru, Terobosan Baru, Harapan baru”.

Lebih terasa white magic pada diksi ini, yakni duet kedua tokoh memberikan harapan kepada calon pemilih bahwa mereka benar-benar mengutamakan kepentingan rakyat (pro-rakyat), memberikan haluan, terobosan, dan harapan baru.

Sekali lagi, perbuatan pro-rakyat sangat subjektif karena tidak akan mungkin semua keinginan rakyat dapat terpenuhi apalagi dalam periode jabatan lima tahunan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com