JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia selama tiga tahun segera berakhir.
Indonesia tengah mendiskusikan pendeklarasian pandemi ke endemi bersama sejumlah pihak.
Sejauh ini, pemerintah sudah berkonsultasi dengan negara-negara lain soal status endemi. Sejumlah negara tersebut, di antaranya Jepang dan Amerika Serikat.
Teranyar, pada bulan ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan bertemu dengan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) untuk membahas pendeklarasian tersebut.
Baca juga: Tiga Tahun Pandemi, Jokowi: Kemarin Suasana Sulit Sekali, tapi Bisa Kita Lalui
Budi bakal mengatur pertemuan dengan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus agar pembicaraan berlangsung secara intens.
Rencana pendeklarasian ini memang perlu dibicarakan oleh organisasi tersebut. Sebab, WHO yang berwenang mendeklarasikan status pandemi Covid-19 menjadi endemi.
"Mau ketemu sebentar lagi (dengan WHO membahas endemi). Bulan ini. Do'ain ya," kata Budi pasca acara Penghargaan PPKM Award di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (20/3/2023).
Adapun status pandemi hanya dapat dicabut jika parameter terkendali, atau terjadi penurunan kasus Covid-19 selama beberapa waktu.
Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Luar Jawa Bali Airlangga Hartarto menyebut, kasus Covid-19 di Tanah Air secara umum mengalami penurunan pada bulan Maret 2023
Tercatat per tanggal 17 Maret 2023, kasus aktif nasional mencapai 3.701 kasus dengan akumulasi total kasus konfirmasi mencapai angka 6,7 juta.
Kemudian, per tanggal 20 Maret, kasus harian naik 234 kasus. Namun, kasus aktif menurun 181 kasus dalam 24 jam terakhir, sehingga totalnya mencapai 3.660 kasus aktif.
Baca juga: Jokowi Minta Cara Kerja Penanganan Covid-19 Diterapkan untuk Tangani TBC hingga Stunting
Di sisi lain, hasil sero survei Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, kadar antibodi masyarakat meningkat.
Berdasarkan survei tersebut, 99 persen populasi Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2 atau Covid-19.
Kadar antibodi masyarakat meningkat menjadi 3.207 u/ml di Januari 2023 dari sebelumnya 2.095 u/ml di Juli 2022.
"Selama Maret secara umum mengalami penurunan dan kasus aktif tertinggi di regional di luar Jawa (berada) di Kalimantan," kata Airlangga di kesempatan yang sama.