JAKARTA, KOMPAS.com - Anies Baswedan menyinggung adanya menteri koordinator (menko) yang terang-terangan menyatakan dukungan untuk mengubah konstitusi.
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan itu mengaku tidak pernah membayangkan bahwa dukungan untuk mengubah konstitusi tersebut disampaikan secara terbuka di hadapan publik oleh seorang pejabat sekelas menteri koordinator.?
"Kita tak bisa bayangkan ada petinggi menyatakan 'mari kita ubah konstitusi', tak pernah kita bayangkan. Kalau pun ada, itu pertemuan ruang-ruang tertutup, bukan?" kata Anies dalam acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan KAHMI Jaya di Ancol, Jakarta, Kamis (16/3/2023).?
"Tapi di ruang terbuka mengatakan itu, enggak pernah terbayang. Kok ada orang yang berada dalam posisi kunci, posisi kunci ini, menko, mengatakan mengubah konstitusi dengan jumlah orang berapa banyak orang yang mau mendukung," imbuhnya.
Baca juga: Anies Kritik Ada Menko Terang-terangan Dukung Perubahan Konstitusi
Anies menyinggung ini ketika bicara soal banyaknya pertanyaan yang ia terima mengenai apakah kualitas demokrasi menurun atau tidak.??
Menurut Anies, demokrasi saat ini tidak turun. Hanya saja, orang yang tak berkomitmen pada demokrasi lebih berani mengungkapkan pikirannya, termasuk menko yang menyuarakan perubahan konstitusi.??
"Ini adalah bukan menurun kualitas demokrasi, kualitas demokrasi kita tidak turun, hanya orang-orang yang commit pada demokrasi itu makin berani mengungkapkan pikirannya secara terbuka, tidak tabu," kata dia.
??Mantan gubernur DKI Jakarta itu menyatakan, praktik tersebut harus dilawan demi menyelamatkan semangat reformasi 1998. ??Anies juga berkata bahwa setiap aturan terus dijaga dan dihormati demi masa depan yang lebih baik.
Baca juga: Bantah Disebut Curi Start Kampanye, Anies: Ini Seperti Akselerasi
“Yang kita butuhkan hanyalah fair play, yang kita butuhkan hanyalah kesetaraan kesempatan, yang kita butuhkan adalah kenetralan dari yang memegang kewenangan," tutur mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu.
Saat diwawancara selepas acara, Anies enggan mengungkapkan menteri koordinator yang ia singgung dalam pidatonya tersebut. Lantas, siapakah menko yang dimaksud Anies?
Di Kabinet Indonesia Maju sendiri, terdapat empat menteri koordinator. Mereka yakni, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Lalu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto; dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.
Baca juga: Megawati Temui Jokowi di Istana Merdeka, Bahas Pemilu 2024
Dari keempat menko, tiga di antaranya pernah bicara soal wacana pemilu ditunda dan perpanjangan masa jabatan presiden pada awal tahun 2022.
Sebagaimana diketahui, untuk menunda pemilu atau memperpanjang masa jabatan presiden dibutuhkan perubahan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Sebab, konstitusi mengatur bahwa pemilu digelar 5 tahun sekali dan presiden menjabat selama 5 tahun maksimal 2 periode.
1. Airlangga Hartarto