JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengatakan, pihaknya akan mengecek informasi terkait gaya hidup Kepala Kantor Badan Pertanahan (BPN) Jakarta Timur Sudarman Harjasaputra.
Sudarman menjadi sorotan lantaran istrinya, VP disebut kerap memamerkan gaya hidupnya di media sosial.
“Saya cek sekarang,” kata Pahala dihubungi Kompas.com, Jumat (10/3/2023).
Baca juga: Cara Cek Laporan LHKPN Pejabat Negara
Dalam informasi yang beredar di media sosial, VP disebut kerap mengunggah foto di berbagai negara, seperti, Austria, Polandia, Slovakia, Jepang, Korea, Perancis, dan Venesia.
VP juga mengunggah foto saat menggunakan pesawat kelas bisnis yang menyediakan fasilitas bassinet atau box bayi.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Sudarman tercatat memiliki harta Rp 14.765.037.598. Data itu merujuk pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Sudarman periodik 2021 yang diunggah di situs resmi KPK.
Kekayaannya ini paling banyak berupa tanah dan bangunan dengan jumlah bidang. Nilainya mencapai Rp 13.997.511.000.
Nilai tanah dan bangunan paling besar di Jakarta Selatan dengan harga mencapai Rp 5.393.960.000 atau Rp 5,3 miliar.
“Hasil sendiri,” sebagaimana dikutip dari LHKPN tersebut.
Selain itu, ia juga tercatat memiliki alat transportasi yang terdiri dari motor Piaggio Vespa Primavera Tahun 2014 senilai Rp 18 juta dan mobil Mazda CX5 Micro/minibus Tahun 2017 senilai Rp 420 juta.
Sudarman juga tercatat memiliki harta bergerak lain Rp 600 juta hingga utang Rp 520 juta.
Sebagai informasi, kekayaan sejumlah pejabat belakangan menjadi sorotan setelah anak eks pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo bernama Mario Dandy Satrio melakukan penganiayaan.
Baca juga: Lima Pejabat Badan Pengatur Jalan Tol Bakal Dicopot
Mario diketahui publik kerap pamer barang mewah di media sosial seperti mobil Rubicon dan Harley Davidson.
Setelah itu, publik menyoroti kekayaan Rafael Rp 56,1 miliar yang tercatat dalam LHKPN. Kekayaan itu dinilai tidak wajar karena ia hanya pejabat eselon III.
Rafael pun dipanggil KPK untuk diminta klarifikasi terkait harta kekayaannya. Saat ini, perkara Rafael sudah masuk penyelidikan.
Setelah kasus Rafael ini, publik mulai menyoroti gaya hidup para pejabat di media sosial dan mengulik LHKPN mereka.
Berawal dari Rafael, publik menyoroti kekayaan pejabat Bea dan Cukai hingga akhirnya sampai ke Sudarman selaku pejabat di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.