Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Minta KIB Realistis Usung Capres, PAN: Bukan Hanya PPP yang Realistis dan Rasional

Kompas.com - 08/03/2023, 15:58 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) mengaku sepaham dengan pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy agar Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) realistis mendukung calon presiden (capres), salah satunya melihat elektabilitas.

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi meyakini, pemikiran tersebut tidak hanya dimiliki oleh PPP. Dua partai politik lain di KIB, yakni PAN dan Golkar juga realistis dan rasional.

"Bukan hanya PPP yang realistis dan rasional dalam menentukan kebijakan politik, PAN dan kemungkinan Golkar dan partai politik lain pun tentu dalam menentukan kebijakan politiknya didasari oleh nilai yang realistis, rasional, obyektif, dan terukur," kata Yoga saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/3/2023).

Yoga menilai, politik di Indonesia saat ini juga sudah rasional.

Misalnya, lanjut dia, parameter tentang popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas tokoh capres sudah dapat diukur secara kuantitatif melalui hasil survei.

Baca juga: Jalan Buntu KIB, Golkar Ngotot Airlangga Capres, PPP Minta Realistis

"Hasil survei tentu akan menjadi salah satu bahan pertimbangan dari pimpinan partai politik dalam merumuskan kebijakan politiknya," ucap Yoga.

Dia memastikan, KIB bakal mengikuti cara berpikir rasional dan obyektif dalam menentukan capres 2024.

Terkait penentuan pasangan calon (paslon) dari KIB, Yoga meyakini hal itu diputuskan secara musyawarah mufakat oleh partai-partai KIB.

"Tidak voting. Setiap anggota KIB bebas mengusulkan proposal paslon ke rapat KIB. Nanti di KIB akan diputuskan secara kolektif kolegial," ujar Yoga.

Oleh sebab itu, dia meminta semua pihak menunggu perkembangan di KIB terkait paslon yang diusung nantinya.

Diberitakan sebelumnya, Romahurmuziy meminta KIB realistis dalam menentukan capres untuk Pilpres 2024.

Romahurmuziy lalu menyinggung nama-nama tokoh dengan elektabilitas tinggi sebagai capres, di antaranya Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Sebab, hingga saat ini, koalisi bentukan Partai Golkar, PPP, dan PAN itu masih tak kunjung menentukan capres-cawapres pilihan mereka.

Baca juga: Golkar Tetap Ngotot Airlangga Capres meski PPP Khawatir KIB Akan Buntu

"Jangan digiring (KIB) 'berpotensi bubar'. Realitasnya, Ganjar kader PDI-P, Prabowo kader Gerindra, dan Anies non-partai. Saat ini tidak tersedia stok bakal capres lagi yang elektabilitasnya cukup tinggi menurut survei, yang bisa dicalonkan KIB," ujar Romahurmuziy saat dimintai konfirmasi, Selasa (7/3/2023).

"Maka, kita-kita harus realistis untuk berbicara dengan partai-partai asal bakal-bakal capres di atas," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com