JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Plan International Indonesia merilis hasil survei alasan remaja perempuan menginginkan adanya partisipasi dalam dunia politik.
Direktur Influencer Plan Internasional Indonesia Nazla Mariza mengatakan, sebagian besar responden menilai partisipasi perempuan di dunia politik penting untuk memberikan teladan bagi generasi penerus.
"Menjadi contoh atau teladan bagi generasi berikutnya dipilih 40 persen responden," ujar Nazla saat kunjungan ke redaksi Kompas.com, Kamis (2/3/2023).
Namun itu bukan pilihan tertinggi, Nazla menyebut responden mereka menilai keterlibatan perempuan dalam dunia politik dinilai penting untuk menekankan keputusan di bidang pendidikan, kesehatan dan keadilan sosial.
Baca juga: Survei: 54 Persen Remaja Perempuan Indonesia Tak Percaya Pemimpin Politik
Alasan tersebut dipilih oleh 61 responden yang diteliti Plan Internasional Indonesia.
"Alasan membuat proses politik lebih inklusif dan representatif 50 persen, kemudian meningkatkan status dan kondisi perempuan di masyarakat 53 persen," tutur Nazla.
Alasan lainnya keterlibatan perempaun dalam dunia politik dinilai membuat kondisi masyarakat menjadi lebih damai.
Kemudian, 30 persen responden juga setuju dengan alasan perempuan dalam dunia politik berkontribusi besar pada pemberantasan korupsi.
Baca juga: Survei: 94 Persen Remaja Perempuan Percaya Pentingnya Partisipasi di Dunia Politik
Adapun riset yang dilakukan Plan Indonesia ini bertujuan mengeksplorasi dna memahami sikap pengalaman remaja perempuan dalam paritisipasi politik.
Riset dilakukan di Indonesia pada Februari-Maret 2022 dengan responden di Indonesia, 1.000 remaja perempuan usia 15-24 tahun.
Adapun sampel responden tersebar di tujuh wilayah seperti Jawa, Kalimantan, Maluku, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi dan Sumatera.
Plan Indonesia mengatakan, data survei yang mereka miliki tidak mewakili suara remaja perempuan Indonesia.
"Data survei tidak mewakili nasional walau sampel survei berupaya sebaik mungkin untuk memastikan keterwakilan berbagai wilayah dan populasi yang marginal," ucap Nazla.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.