Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ferdy Sambo, Kapolri: Pukulan Berat buat Institusi Kami

Kompas.com - 02/03/2023, 10:13 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat yang didalangi eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo menjadi pukulan berat bagi institusi Bhayangkara.

"Ya bagi kita, bagi institusi Polri, tentunya jujur ini adalah pukulan berat ya, buat institusi kami," kata Sigit dalam acara Satu Meja di Kompas TV, Rabu (1/3/2023) malam.

Baca juga: Kejagung Pelajari Vonis Para Terdakwa Obstruction of Justice Pembunuhan Berencana Brigadir J

Sebelum kejadian kasus pembunuhan berencana itu, menurutnya Polri memiliki tingkat kepercayaan yang tertinggi. Namun, kasus yang dilakukan Ferdy Sambo membuat tingkat kepercayaan publik menurun drastis mencapai titik sangat rendah.

Sigit mengatakan, kejadian itu adalah pil pahit dan pelajaran yang berharga buat Korps Bhayangkara.

"Ini pil pahit buat kita semua. Namun demikian tentunya pil pahit itu tentunya harus menjadi obat bagi kita untuk kemudian bagaimana kita melakukan perbaikan dalam waktu yang cepat," ungkapnya.

Selain itu, Kapolri berharap kasus Ferdy Sambo itu bisa menjadi momen bagi anggota Polri untuk mengambil pilihan.

Menurutnya, anggota Polri harus bisa menjaga soliditas, bekerja keras, serta berkomitmen untuk melakukan perbaikan termasuk di dalam kualitas pelayanan terhadap publik.

Baca juga: Kapolri Harap Keberanian Bharada E Jujur Jadi Contoh bagi Anggota Lainnya

"Dan tentunya bagaimana kehadiran Polri di tengah masyarakat pada saat masyarakat membutuhkan itu harus betul-betul dirasakan," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Sigit menyampaikan proses penyelesaian kasus yang dilakukan Mantan Kadiv Propam itu memakan waktu yang cukup panjang.

Setelah kasus ini selesai, Sigit pun mengingatkan bahwa jajaran Polri harus fokus kembali melaksanakan tugas-tugas lain yang ada di Kepolisian.

"Akhirnya semua bisa kita tuntaskan sesuai dengan janji kita waktu itu bahwa kita akan menangani kasus FS ini secara transparan, profesional, akuntabel dan tentunya menggunakan dasar-dasar scientific crime investigation," ujarnya.

Kasus Ferdy Sambo

Ferdy Sambo merupakan mantan jenderal bintang dua yang menjadi terdakwa pembunuhan berencana terhadap ajudannya, Brigadir Yosua.

Ia memerintahkan ajudannya yang bernama Bharada E atau Richard Eliezer untuk menembak Yosua di rumah dinasnya, Kawasan Duren Tiga, Jakarta, 8 Juli 2022.

Baca juga: Hendra Kurniawan Dinilai Tak Profesional di Kasus Brigadir J, padahal Perwira Tinggi Polri

Proses pembunuhan berencana itu turut melibatkan istrinya, Putri Candrawathi; ajudannya, Bripka Ricky Rizal; dan asisten rumah tangganya, Kuat Ma’ruf.

Kelima pelaku sudah mendapatkan vonis dan dijerat pasal terkait pembunuhan berencana.

Ferdy Sambo divonis hukuman mati, Putri Candrawathi divonis pidana 20 tahun penjara, Kuat Ma’ruf divonis 15 tahun penjara, dan Ricky Rizal dijatuhi pidana 13 tahun penjara.

Sementara itu, Richard Eliezer mendapat sanksi paling ringan, yakni 1,5 tahun, karena statusnya sebagai justice collaborator.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com