Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": 16 Persen Responden Anggap Ridwan Kamil Layak Jadi Wakil Ganjar

Kompas.com - 23/02/2023, 08:08 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil jajak pendapat yang diselenggarakan Litbang Kompas pada Januari 2023 menujukkan bahwa Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dianggap sebagai sosok yang paling layak menjadi calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo.

Dikutip dari Kompas.id, berdasarkan survei tersebut, Ridwan Kamil mendapat dukungan tertinggi dari responden untuk menjadi pendamping Ganjar, yakni sebesar 16 persen.

"Dari setiap tokoh yang ternominasikan publik menjadi pasangan ideal Ganjar, kali ini Kamil yang paling banyak dipilih," tulis Litbang Kompas.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Secara Head to Head, Ganjar Unggul dari Prabowo dan Anies

Selain Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, nama lain yang dianggap layak mendampingi Ganjar adalah Anies Baswedan (12,1 persen), Sandiaga Uno (11,9 persen), Prabowo Subianto (9,4 persen), dan Erick Thohir (8,6 persen).

Selanjutnya, nama lain yang masuk bursa pendamping Ganjar adalah Andika Perkasa (4,9 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (4,6 persen), Puan Maharani (3,6 persen), Airlangga Hartarto (1,6 persen), Khofifah Indar Parawansa (1,6 persen), dan Yenny Wahid (0,6 persen).

Baca juga: Litbang Kompas: Persentase Pemilih PDI-P yang Dukung Ganjar Meningkat

Sementara itu, sebanyak 25,1 persen responden yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab saat ditanya soal sosok yang layak menjadi cawapres pendamping Ganjar.

Survei ini turut memotret bursa cawapres bagi dua tokoh lain yang digadang-gadang bakal menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024, berikut hasilnya:

Prabowo Subianto

1. Ganjar Pranowo: 13,5 persen
2. Sandiaga Uno: 13,5 persen
3. Anies Baswedan: 13,0 persen
4. Ridwan Kamil: 11,3 persen
5. Agus Harimurti Yudhoyono: 6,3 persen
6. Erick Thohir: 4,9 persen
7. Andika Perkasa: 3,7 persen
8. Puan Maharani: 3,2 persen
9. Airlangga Hartarto: 1,7 persen
10. Khofifah Indar Parawansa: 1,4 persen
11. Yenny Wahid: 0,5 persen

- Tidak tahu/tidak jawab: 27 persen

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Teratas di Litbang Kompas, PDI-P: Urusan Capres Sepenuhnya Kewenangan Megawati

Anies Baswedan

1. Ganjar Pranowo: 15,1 persen
2. Sandiaga Uno: 14,9 persen
3. Ridwan Kamil: 14,7 persen
4.  Agus Harimurti Yudhoyono: 8,7 persen
5. Prabowo Subianto: 8,6 persen
6. Erick Thohir: 4,5 persen
7. Andika Perkasa: 3,3 Persen
8. Puan Maharani: 2,0 persen
9. Khofifah Indar Parawansa: 1,6 persen
10. Airlangga Hartarto: 1,1 persen
11. Yenny Wahid: 0,4 persen

- Tidak tahu/tidak jawab: 25,1 persen

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 47,8 Persen Pendukung Anies Puas terhadap Pemerintahan Jokowi, 52,2 Persen Tidak Puas

Survei ini berlangsung pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023, serta melibatkan 1.202 responden dari 38 provinsi di Tanah Air.

Jajak pendapat dilakukan melalui wawancara tatap muka, dan sampel ditentukan secara acak melalui metode pencuplikan sistematis bertingkat.

Survei Litbang Kompas memiliki tingkat kepercayaan mencapai 95 persen, dan margin of error kurang lebih 2,83 persen.

Hasil survei lengkap juga bisa dibaca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com