Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri "Hilangnya" Dosen UII: Masuk Boston, Pesan Tiket sejak di Jakarta

Kompas.com - 22/02/2023, 11:37 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) 'hilang' secara misterius hingga kini.

Upaya pencarian masih terus berlanjut. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI masih menunggu informasi lebih lanjut dari KJRI New York soal keberadaan sang dosen.

Sampai saat ini, upaya menghubungi AMRP belum membuahkan hasil. Pesan terakhir AMRP yang diterima keluarga hanya berisi "menunggu boarding" pada tanggal 12 Februari 2023, sebelum menaiki pesawat menuju Istanbul dari Norwegia.

Baca juga: Polri Sebut Dosen UII Sudah Pesan Tiket Pesawat ke Boston Saat Masih di Jakarta

Dia bersama tim dari UII sempat mengikuti aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia. Rombongan dari UII yang mengunjungi USN terdiri dari empat orang, termasuk Rektor UII Prof Fathul Wahid.

Tim tersebut berada di USN selama sepekan, sejak 5 Februari 2023. Pada 12 Februari, tim meninggalkan Norwegia melalui Bandara Oslo.

Sudah pesan tiket ke Boston

Teranyar, Kepolisian RI menemukan bukti bahwa AMRP sudah memesan tiket ke Boston, Amerika Serikat, sejak masih di Jakarta.

Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Irjen Krishna Murti mengatakan, berdasarkan penelusuran jejak digital, Ahmad Munasir memesan tiket ke Boston sebelum dirinya berangkat ke Istanbul, Turkiye.

Hal ini diungkap Krishna setelah keberadaan Ahmad Munasir terdeteksi di Boston, AS. Informasi ini didapat setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan tiga KBRI, yakni KBRI Oslo, KBRI Ankara, dan KBRI di Amerika Serikat.

Baca juga: Selama di Norwegia, Rektor UII Tak Melihat Gelagat Tak Biasa dari Dosen Ahmad Munasir

Akhirnya, ditemukan bukti otentik bahwa AMRP masuk Boston pada 13 Februari 2023, jika dilihat dari Custom and Border Protection (CPB) AS.

"Ada bukti elektronik yang bersangkutan memesan pesawat Istanbul-Boston sebelum berangkat dari Jakarta, baru ditemukan, setelah katanya hilang," ucap Krishna kepada wartawan, Selasa (21/2/2023).

Tujuan belum diketahui

Meski terdeteksi masuk Boston, pihak kepolisian RI belum mengetahui tujuan Ahmad ke AS. Hingga kini, AMRP memastikan semua alat komunikasinya dan tidak bisa dihubungi.

Baca juga: Ahmad Munasir Rafie Pratama, Dosen UII yang Hilang, Terdeteksi Masuk ke Amerika

Kendati begitu, Polri sudah memiliki daftar riwayat perjalanan AMRP beberapa tahun terakhir. Dia diketahui keluar masuk AS mengingat gelar PHD juga didapat dari AS.

"Dia check in lagi ke Boston ke Istanbul. Kan pertanyaannya di Istanbul ngapain, sama siapa, di mana, ya hanya dia sama Tuhan yang tahu karena dia mematikan semua komunikasi," ujarnya.

Ubah rute perjalanan

Karena ada beberapa hal yang perlu diselidiki lebih lanjut dan fakta yang terungkap, Polri menganggap AMRP hanya mengubah rute perjalanan.

Alasan ini menyusul adanya nomor ponsel AMRP di Amerika Serikat namun tidak aktif.

Baca juga: Polri: Dosen UII Ahmad Munasir Tidak Hilang, tetapi Ubah Rute Perjalanan

"Jadi sementara kita menganggap beliau merubah rute perjalanan dengan rutenya adalah Boston, Amerika, dengan kepentingan yang kita tidak tahu. Sementara kita menganggap demikian," ujarnya.

Masuk organisasi terlarang?

Semenrata itu, Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Fathul Wahid yakin AMRP tidak berafiliasi dengan organisasi atau lembaga yang bertentangan dengan visi dan misi UII. Pasalnya, AMRP adalah dosen yang cerdas.

Hal itu bisa dilihat dari rekam jejak pendidikan dan karya-karya Ahmad Munasir di bidang akademik. Bahkan saat ini, Ahmad Munasir menjabat sebagai wakil dekan.

"Kami tidak pernah melihat Mas Rafie pernah berafiliasi dengan lembaga yang visi misinya bertentangan dengan UII. Jadi kalau ada teori yang mengatakan terkait dengan gerakan-gerakan itu cenderung itu sangat-sangat kecil peluangnya," katanya, Senin pekan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com