JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) 'hilang' secara misterius hingga kini.
Upaya pencarian masih terus berlanjut. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI masih menunggu informasi lebih lanjut dari KJRI New York soal keberadaan sang dosen.
Sampai saat ini, upaya menghubungi AMRP belum membuahkan hasil. Pesan terakhir AMRP yang diterima keluarga hanya berisi "menunggu boarding" pada tanggal 12 Februari 2023, sebelum menaiki pesawat menuju Istanbul dari Norwegia.
Baca juga: Polri Sebut Dosen UII Sudah Pesan Tiket Pesawat ke Boston Saat Masih di Jakarta
Dia bersama tim dari UII sempat mengikuti aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia. Rombongan dari UII yang mengunjungi USN terdiri dari empat orang, termasuk Rektor UII Prof Fathul Wahid.
Tim tersebut berada di USN selama sepekan, sejak 5 Februari 2023. Pada 12 Februari, tim meninggalkan Norwegia melalui Bandara Oslo.
Teranyar, Kepolisian RI menemukan bukti bahwa AMRP sudah memesan tiket ke Boston, Amerika Serikat, sejak masih di Jakarta.
Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Irjen Krishna Murti mengatakan, berdasarkan penelusuran jejak digital, Ahmad Munasir memesan tiket ke Boston sebelum dirinya berangkat ke Istanbul, Turkiye.
Hal ini diungkap Krishna setelah keberadaan Ahmad Munasir terdeteksi di Boston, AS. Informasi ini didapat setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan tiga KBRI, yakni KBRI Oslo, KBRI Ankara, dan KBRI di Amerika Serikat.
Baca juga: Selama di Norwegia, Rektor UII Tak Melihat Gelagat Tak Biasa dari Dosen Ahmad Munasir
Akhirnya, ditemukan bukti otentik bahwa AMRP masuk Boston pada 13 Februari 2023, jika dilihat dari Custom and Border Protection (CPB) AS.
"Ada bukti elektronik yang bersangkutan memesan pesawat Istanbul-Boston sebelum berangkat dari Jakarta, baru ditemukan, setelah katanya hilang," ucap Krishna kepada wartawan, Selasa (21/2/2023).
Meski terdeteksi masuk Boston, pihak kepolisian RI belum mengetahui tujuan Ahmad ke AS. Hingga kini, AMRP memastikan semua alat komunikasinya dan tidak bisa dihubungi.
Baca juga: Ahmad Munasir Rafie Pratama, Dosen UII yang Hilang, Terdeteksi Masuk ke Amerika
Kendati begitu, Polri sudah memiliki daftar riwayat perjalanan AMRP beberapa tahun terakhir. Dia diketahui keluar masuk AS mengingat gelar PHD juga didapat dari AS.
"Dia check in lagi ke Boston ke Istanbul. Kan pertanyaannya di Istanbul ngapain, sama siapa, di mana, ya hanya dia sama Tuhan yang tahu karena dia mematikan semua komunikasi," ujarnya.
Karena ada beberapa hal yang perlu diselidiki lebih lanjut dan fakta yang terungkap, Polri menganggap AMRP hanya mengubah rute perjalanan.
Alasan ini menyusul adanya nomor ponsel AMRP di Amerika Serikat namun tidak aktif.
Baca juga: Polri: Dosen UII Ahmad Munasir Tidak Hilang, tetapi Ubah Rute Perjalanan
"Jadi sementara kita menganggap beliau merubah rute perjalanan dengan rutenya adalah Boston, Amerika, dengan kepentingan yang kita tidak tahu. Sementara kita menganggap demikian," ujarnya.
Semenrata itu, Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Fathul Wahid yakin AMRP tidak berafiliasi dengan organisasi atau lembaga yang bertentangan dengan visi dan misi UII. Pasalnya, AMRP adalah dosen yang cerdas.
Hal itu bisa dilihat dari rekam jejak pendidikan dan karya-karya Ahmad Munasir di bidang akademik. Bahkan saat ini, Ahmad Munasir menjabat sebagai wakil dekan.
"Kami tidak pernah melihat Mas Rafie pernah berafiliasi dengan lembaga yang visi misinya bertentangan dengan UII. Jadi kalau ada teori yang mengatakan terkait dengan gerakan-gerakan itu cenderung itu sangat-sangat kecil peluangnya," katanya, Senin pekan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.