Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Canda Jokowi soal Figur Capres Bisa Jadi Amunisi buat Prabowo hingga Erick Thohir Klaim Dukungan

Kompas.com - 21/02/2023, 11:22 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo, menilai, sapaan Presiden Joko Widodo ke "kandidat" calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) bisa dimanfaatkan sebagai amunisi politik.

Tokoh-tokoh yang namanya disebut Jokowi seperti Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, hingga Erick Thohir sangat mungkin mengeklaim telah mengantongi dukungan dari kepala negara untuk berlaga di panggung Pemilu 2024.

"Yang disebut namanya pun bisa mengeklaim, 'Pak Jokowi mendukung saya, nyatanya menyebut saya. Kalau beliau nggak mendukung saya, kan nggak mungkin beliau nggak nyebut saya, apalagi di urutan pertama, kedua, atau ketiga'," kata Kunto kepada Kompas.com, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Jokowi Dulu Lempar Sinyal Dukungan ke Prabowo dan Ganjar, Kini Goda Erick Thohir hingga AHY

Sedianya, menurut Kunto, Jokowi hanya bercanda ketika menyapa sejumlah figur tersebut sebagai capres dan cawapres.

Sebab, yang namanya disebut tidak hanya satu dua tokoh saja, tetapi hampir seluruh elite politik yang kebetulan hadir dalam acara yang turut mengundang Jokowi.

Presiden pun dinilai hendak berlaku adil dan tidak memihak dengan menyapa semua petinggi politik sebagai figur capres dan cawapres.

Namun, sekalipun hanya bergurau, kelakar Jokowi itu dinilai mampu membuat para tokoh yang disebut jadi gede rasa.

Tak menutup peluang pula candaan presiden itu mengundang dukungan publik ke sejumlah sosok yang kerap dia sebut.

"Sangat mungkin Pak Jokowi bercanda, tapi kan karena beliau presiden, ini kan jadi diinterpretasikan berbeda oleh yang disebut namanya," ujar Kunto.

"Apalagi kalau yang disebutkan itu di urutan pertama kayak Pak Prabowo, Pak Erick Thohir, Pak Sandiaga, bisa jadi ini kan jadi membuat orang yang disebut namanya berbunga-bunga dan akhirnya kepedean," tuturnya.

Menurut Kunto, sedianya tak ada yang salah dengan candaan Jokowi ini. Presiden berhak menyapa siapa pun elite politik dengan caranya sendiri.

Namun demikian, mengingat ini tahun politik, kepala negara diharapkan lebih bijak dalam bersikap, apalagi yang menyinggung urusan dukung mendukung capres.

Bagaimanapun, Jokowi merupakan orang nomor satu di RI yang mana segala tutur kata dan gerak-geriknya bakal menimbulkan beragam interpretasi.

"Menurut saya Pak Presiden harus lebih bijak dalam mengabsen tokoh-tokoh. Boleh saja mengabsen tokoh-tokoh, kan dia presiden, cuma ini kan melabelinya dengan capres cawapres, padahal kan tahapan pemilu belum sampai ke situ," tutur dosen Universitas Padjadjaran itu.

Baca juga: Sebut Prabowo hingga AHY sebagai Figur Capres-Cawapres, Jokowi Dinilai Hanya Basa-basi

Sebagaimana diketahui, belakangan Jokowi kerap "mengabsen" para tokoh politik yang disebut-sebut berpotensi menjadi capres-cawapres Pemilu 2024.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com