JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) membantah terdapat peristiwa saling lapor antara satu pimpinan dan dengan pimpinan lain di tubuh lembaga antirasuah.
Ketua Dewas KPK, Tumpak H. Panggabean mengatakan, pihaknya hanya menerima nota dinas pimpinan KPK mengenai dinamika pelaksanaan tugas di lembaga antirasuah.
“Dewas tidak pernah menerima laporan pengaduan pimpinan KPK terhadap pimpinan lainnya,” ujar Tumpak dalam keterangan resminya, Kamis (16/2/2023).
Baca juga: Dewas-Pimpinan KPK Sepakat Status Kasus Formula E Diputuskan Secepatnya
Tumpak mengatakan, Dewas telah menanggapi nota dinas tersebut dengan meminta keterangan dari seluruh pimpinan KPK.
Dewas lantas menyimpulkan kelima pimpinan KPK perlu meningkatkan penerapan prinsip kolektif kolegial. Hal ini sebagaimana diamanatkan Pasal 21 ayat (4) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK.
“Dewas juga telah mengadakan pertemuan dengan seluruh Pimpinan KPK,” ujar Tumpak.
Dalam forum tersebut, semua pimpinan KPK mengungkapkan pandangan mereka mengenai pentingnya prinsip kolektif kolegial.
Baca juga: Diperiksa KPK, Eks Gubernur Aceh Irwandi Yusuf Klaim Namanya Dicatut Eks Panglima GAM
Kerja sama dan sinergi dalam jalannya kepemimpinan di KPK juga penting.
Dewas menilai pimpinan KPK bisa menuntaskan dinamika pelaksanaan tugas secara tulus dan bertanggung jawab dengan mengedepankan kepentingan lembaga.
“Khususnya dan kepentingan bangsa dan negara pada umumnya, yakni mewujudkan Indonesia yang bebas korupsi,” ujar Tumpak.
Sebelumnya, pimpinan KPK menjadi sorotan setelah Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango menyebut penagihan janji Gubernur Papua, Lukas Enembe kepada Firli Bahuri merupakan peringatan agar tidak menerapkan cara kerja yang cenderung one man show.
Baca juga: KPK Periksa Eks Gubernur Aceh Irwandi Yusuf Jadi Saksi Eks Panglima GAM
“Harusnya ini jadi peringatan bagi kami untuk menghindari style kerja yang cenderung one man show,” ujar Nawawi saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (2/2/2023).
Terpisah, peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) Zaenur Rohman menilai peringatan Nawawi atas menunjukkan kepemimpinan Firli Bahuri cenderung didominasi perorangan.
Persoalan tersebut, menurut Zaenur, menjadi peringatan terkait adanya gaya kerja yang cenderung one man show.
Baca juga: KPK Periksa Eks Gubernur Aceh Irwandi Yusuf Jadi Saksi Eks Panglima GAM
“Peringatan dari Pak Nawawi ini menurut saya juga menunjukkan bahwa memang selama ini kepemimpinan Firli Bahuri itu sangat dominan dipimpin secara perorangan,” kata Zaenur saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/2/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.