Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Nyatakan "Patuh" terhadap Prabowo, Sandiaga Masih Berpeluang Gabung PPP

Kompas.com - 13/02/2023, 18:28 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menduga, komunikasi antara Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terus berjalan meski mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu sudah menyatakan tegak lurus kepada Prabowo Subianto maupun Gerindra.

Hal tersebut merespons kembali ramainya isu kepindahan Sandiaga ke PPP, setelah Pelaksana Tugas (Plt) Ketum PPP Mardiono mengklaim Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu mendapatkan izin Prabowo untuk bergabung.

"Meskipun pendeklarasian ulang loyalitas terhadap Gerindra telah dilakukan, tidak menutup kemungkinan komunikasi dengan PPP jalan terus," kata Umam saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/2/2023).

Baca juga: Lika-Iiku Utang Piutang Anies Baswedan dan Sandiaga Uno

Umam kemudian membeberkan sejumlah peluang yang bisa terjadi, baik untuk Sandi maupun PPP, terutama untuk Pemilu 2024.

Pertama, apabila pernyataan Mardiono benar, maka PPP bisa menjadi sekoci yang efektif bagi Sandi untuk semakin meningkatkan posisi tawar di hadapan partai-partai pembentuk koalisi.

"Di sisi lain, PPP berkeyakinan masuknya Sandi ke partainya bisa menghadirkan sumber-sumber logistik politik baru untuk mengefektifkan mesin partai menuju Pemilu 2024 mendatang," kata dia.

Baca juga: Mardiono Ungkap Alasan PPP Ingin Usung Sandiaga sebagai Capres 2024

Lebih lanjut, Umam juga mengungkap kecil kemungkinan PPP bergabung ke koalisi perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Umam pun menyinggung sejumlah isu yang belakangan menyeret nama Anies dan Sandi yaitu perjanjian utang-piutang terkait Pilgub DKI 2017.

"Kemungkinan PPP bergabung dengan Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan tampaknya semakin kecil, mengingat hubungan Sandi dan Anies belakangan rusak akibat serangan pribadi Sandi terhadap Anies terkait isu surat utang piutang," tutur dia.

"Namun, isu tersebut cepat meredup ketika dokumen surat utang itu cepat menyebar, yang isinya justru melemahkan posisi Sandi dan Erwin Aksa sebagai political dan gentlemen agreement," tambahnya.

Sementara jika jadi bergabung ke PPP, akan tertutup peluang Sandi duet bersama Prabowo dalam koalisi Gerindra-PKB.

Menurut Umam, hijrahnya Sandi ke PPP akan menciptakan luka politik baru bagi Prabowo dan Gerindra.

"Ketiga, jika Koalisi Perubahan dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya sudah tertutup, maka peluang yang terbuka bagi Sandi untuk bermanuver bersama PPP adalah, memperjuangkan posisi cawapres lewat gerbong KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) atau bahkan dengan PDI-P sendiri," nilai dia.

Baca juga: PPP: Prabowo Izinkan Sandiaga Hadiri Acara PPP, Tak Lebih dari Itu

Oleh karena itu, Umam mengatakan peluang Sandi mengajukan proposal koalisi PPP dengan PDI-P semakin terbuka.

Mengingat, lanjut dia, PDI-P juga membutuhkan legitimasi dukungan kekuatan politik Islam untuk maju dalam Pilpres 2024.

"Ketika PKB sudah bersama Gerindra, PAN sudah bersama KIB, PKS sudah ditolak mentah oleh PDI-P dan kini di Koalisi Perubahan, maka yang tersisa tinggal PPP," katanya.

"Jika Sandi bisa meyakinkan PDI-P, maka pasangan Puan-Sandi misalnya, berpeluang besar maju sebagai pasangan Capres-Cawapres alternatif," sambung Umam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Nasional
Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Nasional
Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Nasional
Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Nasional
Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Nasional
Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Nasional
Kala Hakim MK Beda Suara

Kala Hakim MK Beda Suara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com