Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Kirim Tim untuk Bantu Cari Korban Bencana di Turkiye dan Suriah

Kompas.com - 09/02/2023, 17:22 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengirimkan tim kemanusiaan untuk membantu proses pencarian korban akibat gempa bumi yang terjadi di Turkiye dan Suriah.

Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Komjen Arief Sulistyanto mengatakan, anggota tim yang dikirim ke lokasi gempa berjumlah 26 orang. 

"Tugas ini akan dikoordinasikan oleh Basarnas dan BNPB yang kemarin rapat sudah dipimpin oleh Bapak Menko PMK (Muhadjir Effendy) sebagai wujud solidaritas internasional pemerintah Indonesia kepada Turkiye dan Suriah, yang kita tahu gempa begitu dahsyat dan menimbulkan korban yang cukup banyak," ujar Arief usai apel kesiapan pengiriman tim bantuan kemanusiaan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/2/2023).

Baca juga: Cerita PMI asal Bali Saat Gempa Dahsyat Guncang Turkiye: Listrik Mati, Rumah Goyang, di Luar Hujan Badai

Dalam apel itu, hadir juga Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Irjen Asep Hendradiana, serta Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Irjen Krishna Murti.

Arief mengatakan, tim sudah siap serta diperlengkapi untuk menjalankan misi kemanusiaan. Ia menyebut tim tersebut akan ditugaskan di Turkiye dan Suriah selama satu bulan. Namun, ada kemungkinan bisa lebih cepat atau lama sesuai instruksi dari Basarnas.

Tim yang berangkat ini terdiri dari tiga unsur, yakni tim medis, tim Disaster Victim Identification (DVI), dan tim K-9 atau anjing pelacak.

Ia merinci, ada sebanyak 10 orang tim medis, tiga dokter umum, satu dokter spesialis ortopedi, satu dokter spesialis anastesi, enam perawat ahli, tujuh anggota tim DVI, tiga dokter spesialis odontologi, satu dokter spesialis forensik. dan perawat ahli.

"Kemudian tim K-9 anjing pelacak sementara dari Basarnas diminta dua unit karena nanti di sana juga ada dari negara-negara lain untuk bergabung. Dua unit dengan pawang empat orang," ucapnya.

Baca juga: Apa Itu Patahan Bumi Pemicu Gempa di Banyak Negara, Termasuk Turkiye-Suriah?

Adapun dua unit K-9 dari Direktorat Polisi Satwa Korps Sabhara Baharkam Polri yang dikirim yakni bernama Jesi dan Gizi. Kedua anjing itu sudah terlatih untuk mencari korban yang masih hidup.

Pawang dari Jesi, Bripka Anton Mulyana mengatakan, unit K-9 yang dipegangnya sudah berusia enam tahun.

Sementara itu, Briptu I Ketut Mertayasa selaku pawang Gizi mengatakan, anjingnya berusia tiga tahun.

Kedua anjing itu adalah jenis Herder atau German Shepherd berjenis kelamin betina.

Diketahui, gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 dan gempa susulan mengguncang Turkiye pada Senin (6/2/2023) pagi.

Baca juga: Kemenlu Sebut Indonesia Beri Bantuan Kemanusiaan Tahap Pertama ke Turkiye

Gempa ini disebabkan oleh aktivitas tektonik sesar Anatolia yang ada di Turkiye dengan episentrum di dekat Kota Gaziantep.

Dikutip dari The Guardian, korban tewas akibat gempa Turkiye mencapai 12.049 orang dan 2.992 korban tewas berada di Suriah.

Presiden Turkiye, Erdogan sempat berkunjung ke daerah yang terdampak gempa Turkiye pada Rabu (8/2/2023) dan meninjau langsung kehancuran yang ditimbulkan oleh gempa.

Penduduk yang terdampak mengeluhkan respons lambat pemerintah dalam upaya penyelamatan dan bantuan.

Banyak penduduk di zona bencana Turkiye telah tidur di mobil mereka atau di jalan-jalan dengan selimut, mereka takut kembali ke gedung-gedung atau rumah-rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com