Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgung soal Loyalitas dan Musuh dalam Selimut, Pidato Prabowo Sentil Nasdem hingga Anies?

Kompas.com - 07/02/2023, 09:51 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang berulang kali menyinggung soal loyalitas terhadap pimpinan sangat multitafsir.

Di satu sisi, pernyataan Prabowo bisa jadi menegaskan komitmennya mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Dilihat dari sudut pandang lain, mungkin saja Prabowo hendak menyentil Partai Nasdem yang belakangan bermanuver untuk kepentingan Pemilu 2024, mencalonkan Anies Baswedan sebagai presiden dan berencana berkoalisi dengan dua partai oposisi.

"Pidato Prabowo ini sangat multitafsir dan bersayap sehingga bisa juga menyentil dengan keteguhan politik yang kini tidak ditunjukkan oleh Nasdem," kata Ari kepada Kompas.com, Selasa (7/2/2023).

Baca juga: Ketika Prabowo Bungkam soal Perjanjian dengan Anies dan Sandiaga, Fadli Zon Buka Suara

Lewat pidatonya, Prabowo juga menyinggung soal pengkhianatan hingga ungkapan "musuh dalam selimut".

Menurut Ari, pernyataan tersebut semacam peringatan bagi pihak-pihak yang tidak loyal dan enggan berkomitmen dengan kesetiaan, keloyalan, dan dedikasi politik.

Jika dikaitkan dengan dinamika terkini soal desas-desus perjanjian politik antara Prabowo-Anies Baswedan-Sandiaga Uno, mungkin saja pidato Prabowo bermaksud menyentil Anies.

Sementara, kalau dihubungkan dengan isu rencana manuver Sandiaga Uno hengkang dari Gerindra dan berlabuh ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk kepentingan pemilu presiden, bukan mustahil Prabowo hendak menyentil Sandiaga.

"Saya kira sentilan Prabowo itu juga menyasar Anies maupun Sandiaga Uno yang tergolong politisi junior," ujar Ari.

Baca juga: Prabowo: Jangan Kau Rongrong Nakhoda yang Sedang Arahkan Kapal, Ganggu dari Kanan dan Kiri

Lebih lanjut, kata Ari, pidato Prabowo yang berulang kali memuji kepemimpinan Jokowi juga sarat akan kepentingan politik.

Menurutnya, Prabowo menunjukkan loyalitas terhadap Jokowi agar mendapat dukungan sebagai calon presiden (capres) Pemilu 2024. Apalagi, kepala negara sempat melempar sinyal dukungan terhadap rencana pencapresan Prabowo.

"Prabowo melalui pidatonya ingin meminta endorse dari Jokowi," kata Ari.

Dengan menunjukkan kesetiaan terhadap Jokowi, Prabowo juga dinilai ingin merebut massa pendukung mantan Wali Kota Solo itu untuk kepentingan Pemilu 2024.

"Prabowo menjalankan political resiprocal (politik timbal balik) dengan Jokowi yakni sama-sama berhubungan dan terjalin dengan baik," tutur dosen Universitas Indonesia (UI) tersebut.

Sebelumnya, Prabowo menyinggung soal pentingnya kepercayaan anggota terhadap pimpinannya dalam sebuah organisasi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com