Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDAI: Kelebihan Nutrisi Tingkatkan Risiko Kanker pada Anak

Kompas.com - 04/02/2023, 15:54 WIB
Singgih Wiryono,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua UKK Hematologi Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Teny Tjitra Sari mengatakan, kelebihan kalori bisa menjadi salah satu penyebab kanker pada anak.

Hal tersebut disampaikan Teny dalam acara webinar "Kanker pada Anak" yang digelar secara virtual, Sabtu (4/2/2023).

"Seperti tadi yang kita bilang kanker itu multifaktorial, ini salah satu yang disampaikan. Tidak berarti bahwa semua anak-anak yang over nutrisi kemudian jadi kanker," ujar Teny.

Baca juga: Ramai soal Bayi Diberi Minuman Kopi Saset, Dokter Anak Ungkap Bahayanya

Teny mengatakan, sebaiknya para orangtua bisa memberikan nutrisi yang cukup dan tidak berlebih pada anak-anak.

Sebab, kata dia, anak-anak yang kelebihan nutrisi memiliki risiko terkena kanker.

"Buatlah anak-anak menjadi anak yang normal saja, jangan yang kadang-kadang ibu-ibu sekarang senang dengan anak yang chubby, montok, menggemaskan. Dokter anak tidak suka, yang normal-normal saja yang pas-pas aja," ujar dia.

Sekretaris Umum IDAI Hikari Ambara Sjakti mengatakan, over nutrisi juga tak hanya berisiko menimbulkan kanker pada anak-anak.

Dia menyebut, over nutrisi justru jauh lebih berisiko menimbulkan kanker pada orang dewasa.

"Mengenai over nutrisi ini, ini bagi orang dewasa, obesitas itu berisiko meningkatkan kanker pada orang dewasa, terutama yang obes ya, artinya tidak sekadar overweigth," ucap dia.

Baca juga: Apa yang Dirasakan Penderita Kanker Ovarium?

Karena kecenderungan tubuh orang dewasa yang kelebihan nutrisi lebih banyak mengandung zat kimia sitokin yang berperan pada terjadinya kanker.

"Pada obes ini banyak sitokin karena metabolisme yang tidak normal. Kalau sitokinnya banyak maka akan terjadi peradangan kronis," kata Hikari.

"Sebagian besar kanker pada orang dewasa itu mekanismenya bisa melalui peradangan kronis tersebut yang bisa menjadi kanker," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi 'Online' Pekan Depan

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi "Online" Pekan Depan

Nasional
Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Nasional
Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Nasional
Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Nasional
Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Nasional
Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Nasional
Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Nasional
Kubu Prabowo Anggap 'Amicus Curiae' Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Kubu Prabowo Anggap "Amicus Curiae" Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Nasional
Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Nasional
Ajukan 'Amicus Curiae', Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Ajukan "Amicus Curiae", Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Nasional
Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Nasional
Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com