Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aboe Bakar Al Habsyi
Anggota DPR-RI

Anggota DPR RI Komisi III dan Sekjend DPP PKS

Kepercayaan Publik dan Reformasi Kepolisian

Kompas.com - 03/02/2023, 12:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KEMATIAN Hasya Atallah Syahputra mengingatkan publik pada tewasnya George Flyod beberapa tahun lalu di Amerika.

Hasya tewas dalam kecelakaan dan dijadikan tersangka oleh polisi Indonesia. Sementara George Flyod tewas disebabkan dicekik dengan lutut oleh polisi di Minneapolis US.

Keduanya menjadi perhatian publik dan memicu desakan untuk melakukan reformasi pada instansi Kepolisian.

Demo besar-besaran terjadi dalam kasus George Flyod yang dikenal dengan jargon “black live matters”. Kampanye ini sebenarnya merupakan puncak dari berbagai kejadian ketidakadilan rasial yang dilakukan polisi dalam menangkap orang-orang berkulit hitam.

Namun lebih jauh lagi, sejumlah pengamat menilai bahwa tuntutan “black live matters” pada dasarnya lahir dari rasa frustasi dan kebuntuan pada ketimpangan sosial yang dialami oleh masyarakat kulit hitam di Amerika.

Sejumlah reformasi Kepolisian kemudian dilakukan guna mengembalikan kepercayaan publik pada sistem ketertiban dan keamanan di Amerika Serikat.

Persoalan yang sedikit banyak sama juga terjadi pada kasus kematian Hasya di Indonesia. Seperti bola salju, perhatian publik semakin membesar dan boleh jadi melahirkan desakan reformasi Kepolisian yang lebih besar.

Terlebih lagi, narasi yang berkembang dalam isu kematian Hasya sudah mengarah pada ketimpangan sosial antara kaum tak berdaya versus aparat yang berkuasa.

Frustasi publik

Rasa frustasi publik pada Kepolisian sebenarnya sedang memanas di tengah pengadilan Ferdy Sambo. Ketidakpercayaan publik pada polisi pada kasus Sambo sebenarnya belum benar-benar membuat gerakan besar disebabkan korban pembunuhanya adalah sama-sama polisi.

Sehingga publik masih menganggap bahwa kasus Sambo hanyalah satu dari kekacauan elite Kepolisian.

Namun berbeda dengan kasus Hasya, personalisasi kasus ini pada dasarnya mampu mengarahkan gerakan sosial yang lebih besar.

Dalam kacamata publik, Hasya merupakan sosok mahasiswa baik-baik dari universitas terbaik Indonesia. Dalam sebuah kecelakaan, Hasya yang mengendarai motor, terjatuh lalu terlindas mobil yang dikendarai oleh purnawirawan Polisi.

Pada 27 Januari 2023, Polisi kemudian menetapkan Harsya yang telah tewas menjadi tersangka. Lebih jauh kasus tersebut dihentikan dan tidak ada tindak lanjut pada proses hukum yang melibatkan purnawirawan Polisi tersebut.

Terlepas kesimpangsiuran realitas yang terjadi pada saat kecelakaan, namun penetapan tersangka tersebut telah melahirkan ketidakpercayaan publik yang semakin memuncak pada instansi Kepolisian.

Rasa frustasi publik terhadap keadilan yang disebabkan ketidakpercayaan publik kepada institusi Kepolisian merupakan hal yang berbahaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com