Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh Datangi Golkar, PPP: Saling Berkunjung Bukan Sebuah Ketakutan

Kompas.com - 02/02/2023, 14:49 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi mengatakan, pihaknya tak takut ditinggal oleh Partai Golkar yang kemarin menerima kunjungan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan rombongan.

Adapun PPP dan Golkar bersama Partai Amanat Nasional (PAN) tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk menghadapi Pemilu 2024. Sedangkan, Nasdem sedang menjalin komunikasi di dalam Koalisi Perubahan bersama PKS dan Demokrat.

"Saling berkunjung, saling berdiskusi bukan sebuah ketakutan yang harus kita rasakan," ujar Arwani saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2023).

Baca juga: PPP Tak Persoalkan Anak Lulung Beri Dukungan ke Anies Baswedan

Arwani mengatakan, PPP justru merasa bersyukur karena, antara partai politik justru melakukan pertemuan dan berdiskusi membahas masa depan bangsa. Dia menilai, dinamika politik membuat setiap partai bisa saling mengunjungi satu sama lain.

"Jadi ini adalah satu bagian yang bisa jadi merupakan satu capture sendiri di perjalanan partai-partai menghadapi Pemilu 2024. Bisa jadi akan kita masukkan ke dalam capture KIB untuk kita bahas perkembangan yang terkait dengan kunjungan bapak Ketum Nasdem di partai Golkar," tuturnya.

Menurut Arwani, pada akhirnya, masing-masing partai bakal memiliki pilihannya sendiri dalam berkoalisi menghadapi Pemilu 2024.

Dia pun menyebut hal itu sebagai dinamika dalam dunia politik. Apalagi, itu merupakan hak politik masing-masing partai.

"Insya Allah menghadapi 2024 itu dengan kepala dingin ya. Masing-masing punya target, masing-masing capaian. Tetapi diantarkan dengan saling menghargai, saling menghormati, dan pada akhirnya terasa enak kita lihat dan masyarakat senang melihatnya," imbuh Arwani.

Baca juga: Respons Pertemuan Surya Paloh-Airlangga, Gerindra: Kita Kedepankan Politik Tanpa Perpecahan

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menjelaskan alasannya lebih memilih bertemu Partai Golkar ketimbang bakal mitra koalisinya, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

Menurut dia, pertemuan dengan Golkar merupakan prioritas utama Partai Nasdem saat ini ketimbang PKS dan Demokrat.

“Kenapa harus berkunjung ke Golkar? Prioritas bagi Nasdem. Ada satu romantisme, ada satu perjalanan. Sejarah perjalanan hidup saya pribadi dalam usia yang saya capai sampai saat ini,” ujar Surya di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Ia menceritakan bahwa dirinya telah bergabung dengan Partai Golkar sejak berusia 16 tahun. Sebelum keluar dan mendirikan Nasdem, Surya mengaku telah berkiprah selama 43 tahun di partai beringin tersebut.

“Jadi terlepas apa pun yang jadi kekurangan satu sama lain, tapi modal kebersamaan, catatan sejarah, saling pemahaman, ya enggak salah dibilang alumni Golkar,” papar dia.

Baca juga: [POPULER NASIONAL] Mentan Digoyang Isu Reshuffle | Nasib Anies Usai Surya Paloh dan Jokowi Salaman

Surya menjelaskan, ia tak menemui PKS dan Demokrat karena masih melakukan penjajakan kesepakatan koalisi. “Yang lain, kita memang baru mencoba, baru mencoba,” ucapnya.

Surya lantas mengatakan, membuka kemungkinan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu yang dihuni Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

“Apa perlu, akan mungkin bergabung dengan KIB? Ya sama-sama mungkin, mungkin KIB juga bergabung sama Nasdem kan. Jadi kemungkinan itu masih terbuka,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Nasional
Ganjar-Mahfud Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Ngaruh

Ganjar-Mahfud Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Ngaruh

Nasional
Sudirman Said Sebut 'Dissenting Opinion' 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Sudirman Said Sebut "Dissenting Opinion" 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Nasional
Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Nasional
Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Nasional
AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

Nasional
Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Nasional
Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Nasional
Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Nasional
Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Nasional
Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com