Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Total Ada 3 Kasus Kraken di Indonesia, Semua Bergejala Ringan

Kompas.com - 02/02/2023, 11:44 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, total kasus XBB 1.5 atau Kraken di Indonesia menjadi tiga orang.

Teranyar, kasus ditemukan pada seorang wanita yang berdomisili di Pamulang, Tangerang Selatan.

Dari penelusuran yang dilakukan terhadap 10 orang yang berkontak erat dengan penderita yang di Pamulang, terdapat tambahan satu orang dinyatakan positif Kraken setelah melalui pemeriksaan swab.

"Iya, (total) tiga kasus, dengan bertambahnya kasus Kraken di Pamulang, dan satu kontak erat dengan orang tersebut dinyatakan positif," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/1/2023).

Baca juga: Kasus Omicron XBB.1.5 atau Kraken di Pamulang Baru Pulang Umrah

Adapun kasus Kraken pertama di Indonesia ditemukan dari warga negara Polandia saat berada di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Warga asal Polandia tersebut datang ke Jakarta pada tanggal 6 Januari 2023. Lalu, berkunjung ke Balikpapan sehari setelahnya, yakni pada tanggal 7 Januari 2023. 

Nadia mengatakan, dari tiga kasus yang ditemukan ini, semuanya memiliki gejala ringan.

"Dan ketiga kasus ini hanya gejala ringan," tutur Nadia.

Khusus kasus di Pamulang, Nadia mengungkapkan, pasien sudah sembuh dan hanya menjalani isolasi mandiri di rumah.

Ia terpapar Kraken usai pulang dari perjalanan luar negeri, yakni umrah di Arab Saudi.

Kendati begitu, tidak ada peningkatan kasus yang spesifik di daerah tersebut. Begitu pula tidak ada orang sekitar yang memiliki gejala Kraken atau gejala lainnya seperti batuk.

Hanya ada satu orang positif dari 10 orang yang kontak erat dengan penderita.

"Iya, PPLN (pelaku perjalanan luar negeri). Ada satu kontak positif. Pemeriksaan spesimen 16 Januari gejala batuk ringan, dan saat ini sudah sembuh tidak ada perawatan di rumah sakit. Hanya isolasi," jelasnya.

Baca juga: Kasus Omicron XBB 1.5 atau Kraken Bertambah, Ditemukan di Pamulang Tangsel

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan virus Kraken merupakan varian turunan dari subvarian Omicron.

Kemampuan Penularan virus ini lebih cepat, namun kemampuan untuk memperparah kesakitan dan angka kematian tergolong rendah.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat tetap tenang dan tetap disiplin protokol kesehatan.

"Yang penting buat masyarakat apa? Yang penting pertama tenang, varian ini menularnya cepat. Jadi kalau sudah merasa tidak enak badan, periksa. Di tempat umum yang padat, pakai masker," jelas Budi beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com