Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Surya Paloh "Menari" di Balik Koalisi Perubahan, Rangkul Golkar dan Wacana Anies-Airlangga

Kompas.com - 02/02/2023, 07:31 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto kemarin di DPP Partai Golkar, Slipi. Keduanya sepakat membuka opsi untuk melakukan kerja sama politik ke depannya.

Pertemuan kedua tokoh itu terjadi di tengah isu politik yang menghangat.

Sejumlah isu yang mengemuka kemarin. Pertama, perombakan (reshuffle) kabinet yang mengancam posisi Nasdem dari kabinet, yang akhirnya urung terjadi.

Kedua, deklarasi Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang "hampir" pasti mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam naungan Koalisi Perubahan, di mana Nasdem berada di dalamnya.

Baca juga: Pertemuan Surya Paloh dan Airlangga, Strategi Amankan Koalisi Perubahan

Pertanyaan pun mengemuka soal maksud di balik pertemuan Paloh dan Airlangga kemarin? Apa pesan yang tersirat di balik pertemuan itu?

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai ada beberapa pesan yang ingin disampaikan Paloh saat menemui Airlangga.

Pertama, mengirim pesan pada Presiden Joko Widodo bahwa Nasdem tak hanya bergantung pada Koalisi Perubahan yang tengah dijajaki bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.

Selain itu, Surya juga ingin menunjukkan bahwa Anies Baswedan bukan antitesa Jokowi.

Baca juga: Kode Jokowi soal Rabu Pon dan Reshuffle Kabinet yang Urung Terjadi

“Dengan merangkul Golkar, image Nasdem yang mendukung Anies sebagai antitesis Jokowi jadi terbantahkan,” sebut Ari pada Kompas.com, Kamis (2/2/2023).

Kedua, Nasdem ingin menyampaikan pada PKS, dan Demokrat tentang kekuatan politiknya yang mumpuni.

“Secara positioning politik, mengajak Golkar lebih nyaman daripada berkoalisi dengan PKS apalagi dengan Demokrat yang ‘banyak maunya’,” ucap dia.

Terakhir, Nasdem sangat mungkin tengah berupaya menjajaki langkah untuk mencari pendamping Anies sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Ada dua figur yang bisa dipertimbangkan Nasdem, Airlangga, atau Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

“Nasdem ingin mencari alternatif pasangan Anies, misal, dengan Airlangga Hartarto,” tuturnya.

“Khusus Ridwan Kamil sepertinya sangat kecil peluangnya mengingat Emil tidak akan diberi previlage dari Golkar sebagai cawapres. Apalagi relasi Nasdem dengan Emil juga tidak berjalan baik,” pungkasnya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com