Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengurus Akta Kematian yang Rusak

Kompas.com - 02/02/2023, 02:36 WIB
Issha Harruma

Penulis


KOMPAS.com – Dikarenakan sjeumlah alasan, akta kematian bisa saja dalam kondisi rusak.

Akta kematian yang rusak harus diurus kembali karena merupakan dokumen yang penting untuk mengurus berbagai keperluan.

Akta kematian menjadi dokumen pendukung untuk mengurus dokumen penting, seperti pembagian warisan, pembayaran asuransi serta menjadi salah satu syarat untuk dicatatkan perkawinan bagi seorang janda/duda.

Lalu, bagaimana cara mengurus akta kematian yang rusak?

Baca juga: Cara Membuat Akta Kematian Orang yang Sudah Lama Meninggal

Syarat mengurus akta kematian yang rusak

Pengurusan akta kematian yang rusak dapat dilakukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) kabupaten/kota atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Disdukcapil kabupaten/kota setempat.

Terdapat sejumlah persyaratan untuk mengurus akta kematian yang rusak.

Syarat untuk menerbitkan kembali akta kematian yang rusak di antaranya:

  • Akta kematian yang rusak;
  • Surat pernyataan rusak dari pemohon;
  • Fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) orang yang meninggal;
  • Asli dan fotokopi kutipan akta nikah orang yang meninggal;
  • Asli dan fotokopi akta kelahiran ahli waris;
  • Surat pernyataan ahli waris;
  • Asli dan fotokopi KK dan KTP ahli waris.

Syarat untuk mengurus akta kematian yang rusak ini dapat berbeda di setiap daerah.

Pemohon hendaknya mendatangi kantor Disdukcapil masing-masing untuk memastikan persyaratan yang dibutuhkan untuk mengurus akta kematian yang rusak.

Baca juga: Syarat dan Cara Membuat Akta Kelahiran Terbaru

Cara mengurus akta kematian yang rusak

Secara umum, tata cara membuat kembali akta kematian yang rusak sama dengan membuat akta kematian yang baru.

Cara membuat akta kematian, yakni:

  • Pemohon mengajukan permohonan penerbitan duplikat akta kematian;
  • Petugas pelayanan melakukan verifikasi dan validasi terhadap formulir dan persyaratan;
  • Petugas membuat duplikat akta kematian sekaligus membuat catatan pinggir pada akta kematian;
  • Petugas melakukan perekaman data ke dalam basis data kependudukan;
  • Pejabat pencatatan sipil pada Disdukcapil mencatat dalam register akta kematian dan menerbitkan kutipan akta kematian;
  • Kutipan akta kematian disampaikan kepada pemohon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com