Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Ngurusin Pandemi Kita Hampir Enggak Pernah Tidur

Kompas.com - 01/02/2023, 11:38 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, dirinya dan para menteri terkait hampir tidak tidur saat mengurusi pandemi Covid-19. Utamanya saat awal-awal pandemi masuk ke Indonesia pada 2020 lalu.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat memberikan sambutan pada acara Mandiri Investment Forum di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (1/2/2023).

"Ngurusin pandemi kita hampir enggak pernah tidur. Ini tanyakan ada tokoh-tokohnya di sini. Ada Pak Airlangga (Menko Perekonomian Airlangga Hartarto), Pak Luhut (Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan), Pak Erick (Menteri BUMN Erick Thohir)," ujar Jokowi.

Baca juga: Nasib Anies Baswedan Usai Surya Paloh dan Jokowi Salaman

"Untungnya enggak pada sampai kurus badannya," lanjutnya berkelakar.

Presiden menjelaskan, saat itu pemerintah masih belajar menghadapi situasi pandemi. Terlebih, semua negara di dunia tak ada yang punya pengalaman menghadapi pandemi Covid-19.

Sehingga pemerintah Indonesia pun mengalami kesulitan karena saat itu tak ada pakem khusus yang bisa dipelajari.

Kemudian, ungkap Jokowi, ada saat di mana Indonesia kesulitan mencari masker untuk masyarakat.

Baca juga: Pemilu 2024, Jokowi: PSI Jangan Ikut-ikut Partai Lain

Menurutnya, jika kebutuhan masker sedikit, tentu bisa segera diatasi. Tetapi jumlah masyarakat di Tanah Air sangat banyak, sehingga ketersediaan masker dalam jumlah besar perlu usaha yang lebih.

"Kalau satu, dua, tak masalah. Kalau ratusan juta kita bingung mencari. Lalu di awal-awal kita bingung mencari APD karena semua rumah sakit butuh," kata Jokowi.

Hal yang sama juga terjadi pada kebutuhan ventilator dan tabung oksigen saat varian Covid-19 Delta membuat kasus positif di Indonesia naik drastis.

Selain kebutuhan sejumlah alat kesehayan itu, kata Jokowi, persoalan vaksin Covid-19 juga menjadi problem tersendiri.

"Yang paling sulit adalah vaksin. Kalau sejuta, dua juta itu mudah. Tetapi negara kita ini besar. Ada 289 juta orang yang tersebar di 17.000 pulau," tutur Jokowi.

"Bukan hal mudah, untuk menyuntikkan vaksin kepada warga di atas gunung, menyeberang pulau. Dan sampai hari ini kita telah menyuntikkan 450 juta dosis vaksin Covid-19 kepada masyarakat," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com