Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Merasa Tak Punya Kewajiban Jelaskan Pencapresan Anies ke Jokowi

Kompas.com - 31/01/2023, 13:49 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menyatakan, pihaknya tak punya kewajiban untuk menjelaskan keputusan pencalonan Anies Baswedan sebagai presiden kepada Presiden Joko Widodo.

Menurut dia, pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (26/1/2023) tidak spesifik membahas hal tersebut.

“Kan Pak Jokowi tahu konteksnyalah. Persoalan pencapresan, Nasdem punya radar sendiri menentukan siapa calon yang diusung,” ujar Ali dihubungi Kompas.com, Selasa (31/1/2023).

Baca juga: Anies Dapat Tiket Capres dari Nasdem-Demokrat-PKS, PDI-P: Itu Hak Mereka

Menurut dia, Surya bisa saja menjelaskan pada Jokowi berbagai alasan pengusungan Anies.

Namun, hal itu tidak disampaikan secara formal, atau dalam konteks meminta izin.

“Bahwa kemudian Pak Surya mungkin menjelaskan alasan pencapresan Anies, itu dalam konteks dia (Jokowi) bukan sebagai seorang Presiden, tapi sebagai seorang kawan, seorang sahabat,” papar dia.

“Tapi dalam konteks kepartaian, enggaklah. Enggak ada keharusan untuk mendiskusikan itu," ujar dia.

Ali pun enggan ambil pusing soal isi pembicaraan Jokowi dengan Surya.

Ia menekankan, hal yang paling penting untuk Nasdem saat ini adalah memperjuangkan Anies untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Saya enggak (mau) spesifik membicarakan (isi pertemuan Surya dan Jokowi), yang penting bagi saya Anies jadi presiden,” ujar dia.

Baca juga: Anies Dapat Tiket Capres, PKB Ucapkan Selamat

Surya bertemu Jokowi di Istana Negara cukup lama.

Pertemuan keduanya berlangsung selama 1 jam lebih.

Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto mengeklaim pertemuan itu menunjukkan bahwa hubungan Surya dan Jokowi baik-baik saja.

“Bagai kakak-adik yang kurang lebih selama tiga bulan tidak berkomunikasi. Lantas dengan sangat baik,” ujar Sugeng ditemui di Pendopo Anies, Lebak Bulus, Jakarta, Jumat (27/1/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com