Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Konsisten dari Dulu Pasti Berkurang, Ini 6 Tahun Normalisasi-Sodetan Enggak Diapa-apain"

Kompas.com - 25/01/2023, 08:46 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek sodetan yang menghubungkan Sungai Ciliwung dan Kanal Banjir Timur (KBT) yang pembangunannya sempat mandek selama enam tahun kini kembali dilanjutkan dan ditargetkan selesai pada April 2023.

Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat meninjau proyek tersebut bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Selasa (24/1/2023).

"Sebentar lagi akan selesai, ini mungkin April insya Allah sudah selesai sodetan Ciliwung yang sudah berhenti enam tahun," kata Jokowi dalam keterangan pers seusai peninjauan.

Baca juga: Pujian Jokowi atas Gerak Cepat Heru Budi Lanjutkan Proyek Sodetan Ciliwung yang Mangkrak 6 Tahun...

Jokowi menuturkan, proyek ini sempat mandek selama enam tahun karena terhambat proses pembebasan lahan.

Pembebasan lahan diperlukan untuk merelokasi warga yang tempat tinggalnya menjadi lokasi area masuknya air (inlet) dan keluarnya air (outlet) dari proyek tersebut.

Namun, kata Jokowi, masalah tersebut sudah diatasi oleh Heru sehingga proyek ini dapat kembali berjalan.

"Saya juga kaget dikerjakan oleh Pak Gubernur Heru. Saya enggak tahu pendekatannya apa, tapi selesai. Sehingga, saya ke sini tadi karena sudah selesai," ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, proyek sodetan Ciliwung-KBT merupakan salah satu infrastruktur yang dibangun pemerintah untuk mengendalikan banjir di Ibu Kota.

Ia mengingatkan, penanganan banjir di Jakarta harus dikerjakan secara menyeluruh dari hulu hingga hilir.

Pemerintah sebelumnya telah mengatasi masalah di hulu dengan mengoperasikan Bendungan Ciawi dan Sukamahi yang berfungsi sebagai pengendali aliran air dari daerah hulu di kawasan Puncak dan Bogor menuju Jakarta.

Baca juga: Pujian Jokowi untuk Heru Budi, Sukses Bebaskan Lahan untuk Sodetan Kali Ciliwung

"Kalau nanti sudah berfungsi, ini sangat mengurangi banjir yang ada di Jakarta. Kalau ini sudah (selesai), urusannya tinggal yang ketiga, urusan pompa yang ada di sungai-sungai dan juga normalisasi Ciliwung, normalisasi 12 sungai yang ada," kata Jokowi.

Jokowi juga meminta agar proyek tanggul laut ataupun tanggul laut raksasa (giant sea wall) segera dibangun untuk mengantisipasi banjir akibat air pasang atau rob di Jakarta Utara.

Telan dana Rp 1,2 triliun

Basuki menuturkan, proyek ini menelan dana yang tidak sedikit, yakni sekitar Rp 1,2 triliun, belum termasuk biaya untuk membebaskan lahan.

"Mahal, tapi insya Allah itu ada manfaatnya di pengedalian banjir," ujar Basuki.

Sodetan ini diperlukan untuk mengendalikan potensi banjir akibat hujan yang terjadi di wilayah Jakarta karena Bendungan Ciawi dan Sukamahi hanya mampu mengendalikan potensi banjir akibat hujan di daerah hulu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com