Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Prabowo Jadi Koordinator Intelijen, Anggota DPR Tak Khawatir Terjadi Konflik Kepentingan

Kompas.com - 25/01/2023, 02:42 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid tak khawatir bakal terjadi conflict or interest yang dilakukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto atas tugas yang diberikan Presiden Joko Widodo untuk menjadi orkestrator intelijen.

Meskipun, Prabowo berpotensi untuk menjadi salah satu menteri Indonesia Kabinet Maju yang bakal mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Mudah-mudahan Pak Prabowo bisa profesional. Saya yakin lah. Kalau semua mau menggunakan posisinya ya bisa saja. Tapi kan beliau profesional,” ujar Meutya ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Ia mengatakan selama ini Prabowo telah menunjukan pada Komisi I kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan.

Baca juga: Usul Jokowi Kemenhan Jadi Koordinator Intelijen Dinilai Tak Sesuai Tata Kelola Negara

Meutya menyebutkan, Prabowo selalu memastikan bekerja untuk negara, bukan partai politiknya.

“Selama ini di Komisi I, beliau menunjukan bahwa beliau NKRI, jadi tidak (bekerja) untuk kepentingan kelompok tertentu, partai tertentu. Tapi untuk kepentingan bernegara,” ucap dia.

Diketahui, Jokowi meminta Prabowo untuk menjadi orkestrator info intelijen saat menghadiri Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di kantor Kemenhan, Jakarta, Rabu (18/1/2023).

Mantan Wali Kota Solo itu menyampaikan selama ini berbagai informasi intelijen itu disampaikan oleh Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, Polri, dan Badan Sandi dan Siber Negara.

"Tadi di dalam saya menyampaikan pentingnya Kementerian Pertahanan menjadi orkestarator bagi informasi-informasi intelijen di semua lini yang kita miliki," sebut Jokowi.

Baca juga: Minta Kemenhan Jadi Koordinator, Jokowi Diingatkan Jangan Politisasi Intelijen

Sementara itu, Prabowo mengatakan permintaan Jokowi tak lantas membuat informasi intelijen berada di bawah penguasaan Kemenhan.

Ia menyebutkan hanya akan membantu Jokowi menilai informasi intelijen yang masuk.

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat Rizki Natakusumah mengingatkan agar Prabowo tak menyalahgunakan informasi intelijen untuk menyerang pihak yang kritis pada pemerintah.

"Kami memperingatkan agar jangan sampai ada penyalahgunaan informasi intelijen untuk menyerang pihak-pihak yang kritis terhadap pemerintah dan demokrasi secara umum," papar Rizki saat dimintai konfirmasi, Kamis (19/1/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com