Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bertemu Fadjroel Rachman di Istana, Bahas Target Investasi ke IKN dari Kazakhstan

Kompas.com - 24/01/2023, 18:00 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menerima Duta Besar (Dubes) RI untuk Kazakhstan dan Republik Tajikistan Fadjroel Rachman di Istana Merdeka pada Selasa (24/1/2023).

Menurut Fadjroel, pertemuan dengan Jokowi dilakukan pukul 11.00-11.45 WIB.

Dalam pertemuan itu, kata dia, dibahas soal target investasi Kazakhstan ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Melaporkan target 10.000 turis Kazakhstan ke Indonesia pada 2023. Target trading value 1 miliar dollar AS, target investasi ke IKN dari Kazakhstan," ujar Fadjroel dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan.

Baca juga: Jokowi Akan Kembali Kunjungi IKN Februari 2023

Dia juga mengungkapkan, Indonesia dan Kazakhstan segera meneken kerja sama "sister city" antara IKN dan Ibu Kota Astana.

Selain itu, Fadjroel menyampaikan salam hormat dan undangan kunjungan kenegaraan dari Presiden Kazakhstan Kassym Jomart Tokayev kepada Presiden Jokowi ke Kazakhstan.

"Juga salam hormat dan undangan kunjungan kenegaraan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon kepada Presiden Jokowi ke Tajikistan," ujar dia. 

Fadjroel pun melaporkan bahwa visa on arrival (VoA) dan e-Voa dari Kazakhstan ke Indonesia sudah berlaku mulai 18 Januari 2023 setelah rapat kilat dengan Dirjen Imigrasi Silmy Karim

"Saya juga mengucapkan selamat atas pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono. Semoga sakinah, mawadah, warohmah," kata Fadjroel.

"Dan siap mengikuti arahan dan tegak lurus perintah Presiden Jokowi untuk menyukseskan pemilu 14 Februari 2024," kata dia.

Baca juga: Dubes Fadjroel Pastikan Semua WNI di Kazakhstan dalam Kondisi Aman

Fadjroel Rachman dilantik sebagai Dubes RI untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan pada 25 Oktober 2021.

Sebelum menjadi Dubes, Fadjroel merupakan Juru Bicara Presiden Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com