JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra bakal meresmikan Sekretariat Bersama (Sekber) guna pemenangan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Peresmian dilakukan di Jalan Ki Mangunsarkoro Nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023).
Adapun kedua partai politik (parpol) tersebut sudah mendeklarasikan koalisinya sejak 13 Agustus 2022.
Namun dalam berbagai kesepakatan yang sudah ditempuh, keduanya belum memiliki kesepahaman soal pengusungan figur calon presiden (capres), dan calon wakil presiden (cawapres).
Baca juga: Resmikan Sekber Senin Lusa, Gerindra Klaim Serius Koalisi dengan PKB
Dua nama yang didapuk bakal menjadi capres-cawapres adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Namun sejak awal PKB cukup realistis. Melihat perolehan suara Gerindra pada Pemilu 2019 lebih besar, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda mengungkapkan pihaknya legowo jika Muhaimin tak dipilih sebagai capres dari koalisi.
“Jadi kalau Gerindra ngambil kursi capres ya wajar, dan PKB ngambil posisi cawapres sangat wajar. Karena bagian dari fatsun politik,” sebut Huda 28 Juli 2022.
Meski begitu koalisi tak kunjung menentukan pilihan capres dan cawapresnya.
Berdasarkan nota kesepakatan kerja sama, keputusan itu ada di tangan Prabowo, dan Muhaimin.
Berbagai dinamika dalam koalisi itu pun terjadi, PKB terus menunjukan keinginannya agar bakal RI-2 diberikan pada Muhaimin.
Sementara Gerindra tak kunjung menjawab. Lantas, setelah Sekber PKB-Gerindra disahkan, apakah harapan PKB tak akan bertepuk sebelah tangan?
November 2022 lalu muncul isu bahwa Prabowo tengah mempertimbangkan untuk maju Pilpres 2024 bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDI-P.
Muhaimin lantas mempertimbangkan untuk membentuk koalisi lain jika Prabowo bakal berpasangan dengan Ganjar.
Baca juga: Gerindra-PKB Akan Resmikan Sekber, Sekaligus Umumkan Capres-Cawapres?
"Saya bikin komposisi lain (jika Prabowo-Ganjar berduet)," ucapnya di kantor DPP PKB, 21 November 2022.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono mengatakan tetap menghormati kesepakatan koalisi dengan PKB.