JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya informasi intelijen untuk mencegah terjadinya suatu peristiwa saat memberikan pengarahan dalam Rapat Pimpinam (Rapim) Kementerian Pertahanan, Rabu (18/1/2023).
"Langkah kerja memang harus preventif terlebih dahulu, ini hati-hati. Ini akan terjadi, kemungkinan akan terjadi seperti ini, jangan sudah kejadian saya baru dikasih tahu," kata Jokowi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi menegaskan, informasi intelijen merupakan hal yang sangat vital.
Selama ini informasi intelijen itu berasal dari berbagai institusi, antara lain, antara lain Badan Intelijen Negara, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian RI, serta Badan Sandi dan Siber Negara.
Oleh karena itu, ia menugaskan Kementerian Pertahanan untuk mengoordinasikan informasi intelijen terkait pertahanan dan keamanan yang berasal dari banyak institusi.
"Ini harus diorkestrasi agar jadi informasi yang satu sehingga kita memutuskan policy, memutuskan kebijakan, itu betul, paling tidak mendekati benar," ujar Jokowi.
Baca juga: Gibran Cari Nomor Telepon Mantan Karyawan Unibi yang Hina Jokowi: Nanti Saya Carikan Kerja
Acara ini turut dihadiri Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Wakil Menteri Pertahanan M Herindra.
Kemudian, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo, serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.