Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Janji Prajurit Tak Netral pada Pilpres Bakal Diusut Polisi Militer

Kompas.com - 18/01/2023, 08:59 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berjanji bahwa prajurit aktif yang tidak netral dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bakal dihukum sesuai aturan.

"Kita tekankan kepada seluruh jajaran. Sekarang ini sudah kita mulai penekanan pada jajaran untuk nanti netral. (Kalau ada anggota nakal), kita kan punya perangkat hukum. Ada POM (Polisi Militer), ada POM TNI, ada Pomal, ada Pomad dan Pomau," kata Yudo saat ditemui di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forkopimda Tahun 2023 di SICC, Bogor, Selasa (17/1/2023).

Yudo mengatakan, dia sudah berjanji akan menjaga netralitas TNI menjelang Pilpres 2024 sejak menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Yudo mengatakan, dia akan konsisten untuk memenuhi janji netralitas TNI itu.

Dia juga memastikan bahwa sikap netral akan ditekankan kepada seluruh jajarannya.

Baca juga: Masuk Tahun Politik, Jokowi Ingatkan TNI-Polri Tak Berpolitik Praktis

"Kita punya intelijen. Kita punya perangkat intelijen untuk itu dan selama ini juga netral terus, dari dulu TNI," ujarnya lagi.

Lebih lanjut, Yudo Margono memastikan bahwa netralitas TNI tidak bisa diragukan. Sebab, sejak pemilu pertama terhelat, TNI tetap netral hingga kini.

"Enggak perlu diragukan lagi. Saya kira di dalam sejarah TNI sejak pemilu pertama sampai kemarin mana pernah TNI enggak netral? Semua kan sesuai. Kita kan netral," kata Yudo.

Kemudian, Yudo mengatakan, reformasi birokrasi terkait penegakan hukum di tubuh TNI akan terus dijalankan di masa kepemimpinannya.

"Kalau memang kena pidana, ya pidana. Jadi untuk prajurit-prajurit yang melanggar hukum, tentunya pasti akan kita kenakan sanksi hukum," kata Yudo Margono.

Baca juga: Jokowi Minta TNI Tak Berpolitik Praktis, Panglima Yudo: TNI Netral, Konsisten untuk Itu

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi mengingatkan agar TNI-Polri menjaga kondusivitas memasuki tahun politik dan kontestasi Pilpres tahun 2024.

Jokowi meminta dua lembaga itu tidak berpolitik praktis.

"Perlu saya ingatkan, TNI dan Polri tidak berpolitik praktis," kata Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional di SICC, Bogor, Selasa.

Jokowi mengingatkan, tugas dan fungsi TNI-Polri adalah menjaga keamanan menuju pemilu.

Oleh karena itu, mantan Wali Kota Solo itu meminta TNI-Polri menjaga masyarakat agar tidak menjadi korban politik identitas.

Baca juga: Koalisi Masyarakat Sipil Minta Panglima TNI Awasi Peradilan Kasus Mutilasi di Timika

Kemudian, turut memetakan potensi kerawanan yang kemungkinan terjadi sebelum memakan korban dan merugikan masyarakat.

"Jangan pas kejadian baru kita pontang-panting sibuk ke sana ke sini. (Saling menyalahkan) Salah siapa ini, salah siapa ini," ujar Jokowi.

(Penulis : Fika Nurul Ulya | Editor : Novianti Setuningsih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com