JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih berkonsultasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengakselerasi vaksinasi untuk anak mulai usia 6 bulan.
Konsultasi ini masih dilakukan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) vaksin comirnaty children yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech untuk anak usia 6 bulan sampai 11 tahun.
“Kami masih berkonsultasi dengan WHO untuk vaksinasi Covid-19 pada anak usia mulai 6 bulan," kata Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril dalam siaran pers, Jumat (13/1/2023).
Syahril mengungkapkan, ia mengapresiasi gerak cepat BPOM dalam mengeluarkan EUA vaksin untuk anak-anak ini.
Baca juga: Menkes Sebut Vaksin Covid-19 untuk Anak 6 bulan sampai 11 Diberikan secara Gratis
Di sisi lain, Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) juga memberikan persetujuan vaksinasi dengan tetap memperhatikan cakupan imunisasi dasar dan lanjutan pada anak.
Namun, untuk pelaksanaannya, Kemenkes masih mempertimbangkan dari berbagai aspek dan hal teknis lainnya.
"Kementerian Kesehatan juga akan berpegang pada rekomendasi BPOM dan ITAGI, termasuk juga pertimbangan vaksinasi Covid-19," ujar Syahril.
Lebih lanjut, Syahril mengatakan, Kemenkes tengah memfokuskan imunisasi rutin atau Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada anak.
Menurut Syahril, program ini masih harus mendapatkan perhatian agar cacat atau sakit pada anak dapat dicegah.
"Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan, yang utama adalah melindungi generasi kita dari kecacatan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan cara yang paling efektif yaitu dengan Imunisasi," katanya.
Baca juga: PPKM Berakhir, Wapres Sebut Pemerintah Siapkan Vaksin Anak Gratis
Sebagai informasi, capaian Imunisasi nasional tahun 2022 belum mencapai target, utamanya di wilayah di luar regional Jawa dan Bali. Capaian pada provinsi tersebut masih dibawah 35 persen.
Capaian yang rendah lalu menyebabkan munculnya kasus polio di Aceh hingga ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) polio.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan akan memberikan vaksin Covid-19 comirnaty children yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech untuk anak usia 6 bulan sampai 11 tahun secara gratis.
Saat ini, Kemenkes masih terus berproses menyusun program vaksinasi gratis bagi bayi dan anak-anak ini, pasca izin penggunaan darurat diterbitkan BPOM.
Budi mengatakan, Kemenkes memiliki cukup anggaran untuk program tersebut meski dana penanganan Covid-19 dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah tidak dianggarkan oleh Kementerian Keuangan di tahun 2023.
"Sekarang dengan adanya (EUA), adanya vaksin yang sudah bisa turun ke bawah, otomatis pemerintah nanti akan melakukan. Dan anggarannya cukup kok, kita ada anggarannya untuk bisa melakukan vaksinasi anak ini secara gratis," ujar Budi Gunadi dalam konferensi pers secara daring membahas "Kinerja Kementerian Kesehatan RI Tahun 2022", Kamis (5/1/2023).
Baca juga: Dorong Vaksin Pfizer untuk Anak Jadi Gratis, DPR RI-Kemenkes Akan Rapat Minggu Depan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.