JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri akan memberikan back up atau perbantuan terkait penyidikan kasus pembunuhan anak berusia 11 tahun oleh 2 remaja di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, Bareskrim memberikan atensi terkait kasus-kasus seperti yang terjadi di Sulsel tersebut.
“Dan pasti memerintahkan jajaran untuk menuntaskan dan Bareskrim akan back up penyidikan untuk ungkap tuntas,” ujar Dedi saat dikonfirmasi, Jumat (13/1/2023).
Dedi menambahkan, pihaknya bersama stakeholders terkait juga akan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga anak-anak dan kelompok rentan.
“Juga meningkatkan peran social awareness untuk aktif menjaga anak-anak atau kelompok rentan,” katanya.
Diketahui, seorang bocah berinisial MFS (11) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, ditemukan tewas mengenaskan di kolong jembatan, Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-nipa, Moncongloe, Kabupaten Maros, Selasa (10/1/2023) dini hari.
MFS dibunuh oleh dua remaja yakni AD (17) dan MF (14).
Mirisnya, pelaku AD masih duduk di bangku SMA dan pelaku MF duduk di bangku SMP.
Keduanya mengaku menculik dan membunuh MFS karena terobsesi dengan situs jual beli organ tubuh manusia yang menawarkan harga mahal hingga nilai jutaan dollar AS.
"Dari hasil interogasi terhadap kedua pelaku yang masih pelajar itu mengakui bahwa mereka tergiur oleh harga penjualan organ tubuh manusia. Mereka melihat di Google searching," kata Kepala Polsekta Panakukang, Kompol Abdul Azis, Selasa (10/01/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.