Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Diplomasi Kesehatan Perkuat Kemandirian Vaksin Indonesia

Kompas.com - 11/01/2023, 18:52 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dalam konteks pandemi Covid-19, Diplomasi kesehatan Indonesia diarahkan untuk terus memperkuat ketahanan kesehatan nasional, kawasan, hingga global dengan mengamankan kebutuhan vaksin bagi rakyat Indonesia dan mengupayakan kemandirian vaksin.

“Untuk memperkuat ketahanan kesehatan nasional, diplomasi bekerja untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat riset dan produksi vaksin di kawasan. Indonesia terpilih sebagai penerima teknologi vaksin messenger RNA (mRNA) dari World Health Organization (WHO),” ungkap Retno Marsudi yang disampaikan dalam Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM) yang disiarkan secara live pada KompasTV, Rabu (11/1/2023).

Pada Oktober 2022, Retno menambahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meluncurkan Indonesia Vaccine (IndoVac) yang merupakan vaksin Covid-19 produksi dalam negeri hasil kolaborasi Bio Farma dengan Baylor College of Medicine dari Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Menlu: Indonesia Terima 516.851.745 Dosis Vaksin Covid-19 Tahun 2022, 137 Juta Dosis dari Diplomasi

“Hingga saat ini, Indonesia telah mengamankan lebih dari 516 juta dosis vaksin Covid-19. Lebih dari 137 juta dosis atau 26,5 persen di antaranya diperoleh melalui kerja sama bilateral dan multilateral. Jadi, total 412 juta dosis telah disuntikkan kepada warga Indonesia,” ujar Retno dalam keterangan persnya, Rabu.

Sebagai informasi, di level global, Indonesia aktif dalam memperjuangkan akses vaksin bagi semua melalui Co-chairmanship Indonesia dalam COVAX AMC Engagement Group. Hingga Desember 2023, COVAX telah menyalurkan 1,88 miliar dosis vaksin ke 146 negara, termasuk sebanyak 103 juta dosis ke Indonesia.

Baca juga: Tak Hanya dari China, Thailand Wajibkan Semua Pelancong Asing Sudah Vaksin Covid-19 Penuh

Selain itu, Indonesia juga telah berkontribusi bagi penguatan arsitektur kesehatan global dan kawasan melalui pemberian beberapa hibah, yakni 50 juta dollar AS untuk Pandemic Fund, 5 juta dollar AS kepada Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), komitmen 15,5 juta dollar kepada Global Fund, dan 5 juta dollar AS untuk mekanisme Regional Reserve of Medical Supplies.

Tak hanya soal kontribusi finansial, Indonesia juga memberikan kontribusi dalam bentuk lain, yaitu menjadi salah satu tuan rumah Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Centre for Public Health Emergency and Emerging Diseases (APCHEED).

Di samping itu, Indonesia juga menjadi tuan rumah ASEAN Institute on Disaster Health Management (AIDHM) serta aktif dalam mengawal proses penyusunan Pandemic Treaty yang baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com