Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Larang Politikus Sowan ke Pesantren, Gus Yahya: Pokoknya Jangan Bawa Nama NU

Kompas.com - 04/01/2023, 14:53 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf tidak melarang para politikus untuk sowan ke kiai maupun pesantren-pesantren jelang Pemilu 2024.

Ia hanya menegaskan bahwa NU secara kelembagaan tidak akan lagi terlibat politik praktis. Soal ini sudah ditegaskan Yahya ketika juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid ini berniat maju dan terpilih sebagai Ketum PBNU pada akhir 2021.

"Pokoknya jangan pakai atas nama NU, lah, gitu saja," ujar Gus Yahya kepada wartawan pada Rabu (4/1/2023).

Sebagai informasi, fenomena berkunjung ke pesantren mulai dipraktikkan beberapa politikus yang berniat maju pada Pemilu 2024.

Baca juga: Kiai Sepuh ke Prabowo: Kekuatan Besar NU Jangan Digunakan untuk Kendaraan Politik Semata

Ketua Umum Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Pranowo Subianto, misalnya, pada Minggu (6/11/2022) menyambangi Ahmad Mustofa Bisri, mustasyar Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus kiai berpengaruh asal Rembang, Jawa Tengah, yang juga paman dari Yahya Staquf.

Prabowo juga sempat sowan ke Rais Aam atau pemimpin spiritual tertinggi NU sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Miftachul Akhyar pada hari yang sama di Pondok Pesantren Miftachus Sunnah.


Sementara itu, eks Gubernur DKI Jakarta yang juga bakal calon presiden dari Partai Nasdem Anies Baswedan, dalam lawatannya ke Medan, juga bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar dan berjumpa Syekh Ali Akbar Al Marbun.

Anies juga berkeliling pesantren di Jawa Barat pada November lalu.

Baca juga: KPU Sowan PBNU, Bicara Tradisi Demokrasi dan Cegah Sentimen Primordial pada Pemilu 2024

Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, menilai "kehidupan politik" Indonesia ikut ditentukan dari pondok pesantren.

Menurut dia, hal ini semakin tampak setiap kali jelang pemilu, tokoh-tokoh politik ramai-ramai mendatangi pondok pesantren dan sowan ke para kiai.

"Saat mendekati pemilu seperti sekarang, itu politisi tidak berkunjung ke universitas, tapi datang ke pesantren," kata Kalla saat menyampaikan sambutan pada Konferensi International Pengasuh Pondok Pesantren Se-Asia Tenggara di Pondok Pesantren Darunnajah, Ulujami, Jakarta Selatan, Senin (7/11/2022).

Baca juga: Mahfud MD Berdialog dengan Kiai dan Pengurus PBNU Bahas Penyelesaian HAM 1965

Fenomena sejenis juga kerap tampak ketika memasuki masa kampanye pemilu. Kalla beranggapan bahwa para politisi yang berorasi saat kampanye sebelumnya sowan ke para kiai.

"Jadi sebelum pidato mereka ketemu dulu para kiai. Karena tanpa dukungan, tanpa doa dari kiai pesantren, orang takut untuk menjadi calon," tambah dia.

"Ini sekali lagi membuktikan, bahwa peranan pesantren tidak hanya memberikan ilmu, tapi juga mempunyai posisi dan peghargan luar biasa di kalangan orang-orang hebat," tegas Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com