JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan vaksin Pfizer Comirnaty Children untuk bayi dan anak-anak usia 6 bulan sampai 11 tahun berbayar.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin tersebut belum masuk dalam program vaksin gratis pemerintah.
"Sementara bisa diakses secara mandiri karena sudah ada izin edar, ya," kata Nadia kepada Kompas.com, Jumat (30/12/2022).
Nadia juga menyebut, akselerasi vaksin untuk anak dan balita akan menunggu rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan Kelompok Penasihat Strategis Ahli tentang Imunisasi (SAGE).
Tercatat hingga 29 Desember 2022, akselerasi vaksin dosis pertama untuk anak usia 6-11 tahun mencapai 21.703.304 atau 82,21 persen dari target 26.400.300 anak.
Sementara akselerasi dosis 2 mencapai 17.617.839 atau 66,73 persen, dan akselerasi dosis ketiga baru 1.679 anak atau 0,01 persen. Sebelum EUA vaksin Comirnaty Children terbit, jenis vaksin anak baru menggunakan Sinovac/CoronaVac.
"Kita tunggu rekomendasi WHO dan SAGE (Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE)," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin Comirnaty Children (5-11 tahun) pada 29 November 2022 dan vaksin Comirnaty Children (6 bulan - 4 tahun) pada 11 Desember 2022.
Baca juga: BPOM Izinkan Vaksin Covid-19 Pfizer untuk Anak 6 Bulan
Rilisnya vaksin Comirnaty Children ini menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain Vaksin Sinovac/Coronavac.
Kepala BPOM Penny K. Lukito mengungkapkan, dosis vaksin Comirnaty Children untuk usia 6 bulan - 4 tahun untuk vaksinasi primer adalah 3 mcg/0,2 mL yang diberikan dalam 3 dosis pemberian.
Dua dosis pertama diberikan dalam rentang waktu 3 minggu, diikuti dengan dosis ketiga yang diberikan setidaknya 8 minggu setelah dosis kedua.
Sementara dosis vaksin Comirnaty Children untuk usia 5-11 tahun untuk vaksinasi primer adalah 10 mcg/0,2 mL, diberikan dalam 2 dosis dengan rentang waktu 3 minggu antara dosis pertama dan kedua.
Baca juga: Selama Perayaan Natal, Dinkes DKI Sediakan Pfizer dan Zifivax untuk Vaksinasi di 58 Gereja
"Vaksin ini membantu pemenuhan terhadap kebutuhan vaksin Covid-19 serta keterbatasan jenis vaksin yang dapat digunakan untuk populasi anak saat ini," kata Penny, Selasa.
Berdasarkan hasil studi, vaksin Comirnaty Children memiliki profil keamanan yang dapat ditoleransi. Efek samping pada anak kelompok usia 6 bulan hingga kurang dari 5 tahun secara umum dilaporkan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Terdapat kejadian lymphadenopathy/pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening di kelompok vaksin sebesar 0,2 persen pada subjek usia 6 bulan hingga kurang dari 2 tahun dan sebesar 0,1 persen subjek usia 2 tahun hingga kurang dari 5 tahun.
Pada pengamatan kejadian efek samping pada anak kelompok usia 5 tahun sampai kurang dari 12 tahun yang menjadi perhatian khusus (Adverse Events of Special Interest/AESI), dilaporkan terjadi reaksi angioedema (pembengkakan disertai kemerahan) pada 1,2 persen subjek kelompok vaksin dan 0,8 persen subjek kelompok plasebo.
Selain itu, dilaporkan 13 kasus lymphadenopathy (0,9 persen subjek) pada kelompok vaksin dan 1 kasus pada kelompok plasebo. Profil keamanan ini dinyatakan serupa dengan laporan AESI pada kelompok usia di atas 12 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.