Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Sambo, "Ilusi" Peristiwa di Magelang hingga Bukti Foto Brigadir J di Kelab Malam

Kompas.com - 30/12/2022, 10:40 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dilanjutkan dengan agenda pemberian barang bukti yang meringankan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Sidang itu digelar Kamis (29/12/2022) kemarin yang dihadiri langsung oleh kedua terdakwa bersama tim penasehat hukum.

Namun sebelum memberikan puluhan bukti yang meringankan, Majelis Hakim memberikan kesempatan kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) saksi fakta yang tak bisa hadir ke pengadilan.

Dalam pembacaan BAP tersebut terungkap beberapa keterangan yang menyebut Ferdy Sambo ngotot bahwa peristiwa kekerasan seksual yang dialami istrinya, Putri Candrawathi adalah ilusi.

Hal tersebut diungkap dalam BAP Kepala Sub Direktorat V Tindak Pidana Tertentu Bareksrim Polri Kombes Sugeng Putut Wicaksono yang dibacakan Jaksa dalam sidang.

Baca juga: Saksi Sebut Ferdy Sambo Ngotot Peristiwa di Magelang Hanya Ilusi

Sugeng awalnya menerangkan saat memeriksa tiga terdakwa lainnya yaitu Richard Eliezer, Ricky Rizal dan Kuat Maruf, mereka bertiga mengaku terjadi pelecehan seksual yang dialami Putri di Magelang.

Setelah mendapat keterangan tersebut, Sambo membantah dan mengingatkan bahwa cerita kekerasan seksual di Magelang tidak benar dan hanya sebuah ilusi.

"Setelah beberapa hari (pemeriksaan Richard, Ricky dan Kuat), saksi beberapa kali diingatkan oleh terdakwa FS bahwa cerita di Magelang tersebut tidak ada, 'itu hanya ilusi'," ujar JPU membacakan kesaksian.

Kata-kata Sambo yang mengatakan peristiwa di Magelang tidak benar bukan hanya sekali diucapkan.

Baca juga: Disebut Ngotot Cerita Pelecehan di Magelang Hanya Ilusi, Ferdy Sambo Buka Suara

Sugeng mengatakan, pada 21 Juli 2022 Sugeng kembali dipanggil Sambo ke rumahnya di Saguling melalui pesan WhatsApp.

Saat itu, Sambo mengaku ingin membicarakan masalah piket anggota Provost yang berjaga di rumahnya.

"Setelah itu saksi datang ke rumah terdakwa Ferdy Sambo, namun saat saksi berada di rumah Ferdy Sambo dan bertemu dengan terdakwa Ferdy Sambo, pembicaraan saksi sebenarnya lebih terfokus pada permasalahan yang ada di Magelang yang di mana terdakwa Ferdy Sambo menyampaikan bahwa "Sebenarnya tidak ada masalah yang terjadi di Magelang, semua cerita terkait peristiwa di Magelang tidak ada"," kata Sugeng.

Kali ketiga, Sambo kembali mengucapkan peristiwa di Magelang adalah ilusi pada 5 Agustus 2022 usai dia diperiksa oleh Dirtipidum Bareskrim Polri.

"Ferdy Sambo mengingatkan kembali untuk kejadian di Magelang tersebut tidak ada dan itu hanya sekadar ilusi," imbuh Sugeng.


Alasan Sambo bilang cuma ilusi 

Usai pembacaan keterangan Sugeng, Sambo mengakui apa yang sampaikan adalah benar.

Namun ada beberapa tambahan yang dia sampaikan, yaitu alasan mengapa dia tak ingin peristiwa di Magelang dikonsumsi banyak pihak, termasuk untuk penegakan hukum.

Sambo mengatakan, saat berada di Biro Provost, Sambo menanyakan kepada tiga terdakwa Ricky, Richard dan Kuat sudah sejauh mana dia bercerita pada penyidik.

Saat itu ketiga terdakwa mengatakan sudah menceritakan peristiwa kekerasan seksual yang dialami Putri.

Baca juga: Hendra Kurniawan Kecewa Kena Prank Sambo: 15 Tahun Saya Mengabdikan Diri, Sudah Cukup Berkorban

Kemudian Sambo mengatakan, "jangan ceritakan kejadian di Magelang karena itu akan membawa hal yang buruk terhadap istri saya kalau diketahui orang."

Usai meminta koreksi keterangan dari ketiga terdakwa, Sambo mulai memanipulasi ketiga terdakwa dengan skenario bohongnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com