Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindir Acara Tanam Pohon, Jokowi: Saya Jamin yang Ditanam Enggak Ada 1.000

Kompas.com - 21/12/2022, 19:04 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal sejumlah acara penanaman pohon yang pernah dihadirinya.

Menurut Jokowi, program tanam pohon tersebut menjadi tidak tepat sasaran karena jumlah pohon yang ditanam tak sesuai realita.

Kemudian, jumlah pohon yang bertahan hidup menjadi lebih sedikit dari yang ditanam.

"Jangan nanti kayak dulu-dulu, kalau penanaman satu miliar pohon, saya hadir sering sekali itu, saya jamin yang ditanam itu enggak ada 1.000. Saya jamin lagi yang hidup tuh enggak ada yang namanya 100 enggak ada," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada Rakernas Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup di Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Baca juga: HUT Hanura, Jokowi: Belum Pernah Ulang Tahun Partai Dihadiri Presiden dan Wapres

Oleh karenanya, Jokowi menyarankan sebaiknya program penghijauan itu dimulai dari persemaian (nursery).

Sebab, dapat dihitung jumlah bibit pohon yang disemai dan nantinya siap ditanam.

"Dimulai dari nursery-nya, seperti Bu Menteri LHK, ada nursery-nya di Rumpin di Bogor. Berapa produksi bibitnya di situ, 12 juta, bisa dihitung, dan saya hitung 12 juta bener," ujar Jokowi.

Contoh lainnya, persemaian mangrove di Bali yang mampu menyemai 6 juta bibit mangrove.

Menurut Jokowi, dengan mengadakan persemaian nantinya bisa dipetakan bibit mana saja yang akan ditanam di berbagai lokasi.

Baca juga: Kritik Pemda soal Sampah, Jokowi Singgung Programnya di Solo dan Jakarta yang Mandek

"Sekarang, kalau bibitnya sudah ada ditanam di mana, tahapan kedua di kabupaten a, b, c, d, sudah bagi aja nih bagi-bagi, dikontrol betul 6 juta itu kalau hidup, kalau mati 5 persen 10 persen ya itu ditanam kembali yang 5-10 persen tadi," kata Jokowi.

"Tapi jangan sampai tadi judulnya kalau di backdropnya 1 miliar, yang ditanam enggak ada 1.000. Yang hidup enggak ada 100. Karena saya pernah ngitung. Nih berapa sih yang bener-bener ditanam, saya hitung," ujarnya lagi.

Saat mengetahui program tanam pohon tak tepat sasaran, Jokowi pun menyampaikan protes kepada Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar.

Setelahnya, pemerintah menginisiasi program nursery agar penghijauan menjadi lebih konkret.

"Inilah cara kerja yang harus kita lakukan agar betul-betul konkret, dampak dari dibangunnya badan pengelola dana lingkungan hidup betul-betul bermanfaat," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Sentil Pejabat Daerah yang Belum Mampu Atasi Persoalan Sampah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com