TEWASNYA Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J diduga merupakan pembunuhan berencana. Tak hanya Ferdy Sambo, Putri Candrawathi juga dituding menjadi otak di balik kasus pembunuhan ini.
Meski sudah berjalan berbulan-bulan, sidang perkara dugaan pembunuhan berencana terhadap Yosua masih menyisakan tanda tanya.
Pertama soal motif yang sampai saat ini tak kunjung terbuka. Kedua soal siapa yang menjadi otak pembunuhan ini, apakah hanya Ferdy Sambo atau juga istrinya, Putri Candrawathi.
Putri Candrawathi dianggap sebagai ‘pangkal’ terjadinya kasus pembunuhan berencana terhadap Yosua. Cerita kekerasan seksual yang dialami istri mantan Kadiv Propam Polri ini dijadikan alasan oleh Ferdy Sambo ‘menghabisi’ ajudannya sendiri.
Namun, cerita dan narasi kekerasan seksual yang dialami Putri diragukan banyak kalangan. Tak hanya publik, namun juga jaksa dan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Pasalnya, selain tak ada bukti apapun termasuk visum, cerita istri Ferdy Sambo juga dianggap janggal dan tak masuk akal.
Salah satu hal yang meragukan adalah terkait relasi kuasa antara Putri dan Yosua. Kekerasan seksual biasanya terjadi karena ada relasi kuasa antara pelaku dan korban.
Sementara, dalam kasus ini Putri justru ada dalam posisi yang lebih berkuasa dan lebih tinggi. Selain itu posisi Putri juga lebih kuat dibanding Yosua yang notabene adalah ajudan suaminya.
Kejanggalan juga terlihat dari relasi dan interaksi antara Putri dan Yosua pascadugaan terjadinya kekerasan seksual.
Perkosaan merupakan kejahatan yang berdampak sangat serius bagi korban. Trauma akibat perkosaan lebih parah ketimbang trauma akibat kejadian-kejadian lainnya.
Sementara dalam kasus ini, Putri mengaku diperkosa oleh Yosua. Namun tak lama, dia memerintahkan ajudan Sambo saat itu Ricky Rizal, untuk memanggil Yosua.
Putri dan Yosua sempat berbincang berdua di kamar selama kurang lebih 15 menit tanpa ada yang tahu isi pembicaraan keduanya.
Selama ini publik disuguhi narasi bahwa pembunuhan terjadi karena dipicu kekerasan seksual yang dialami oleh Putri.
Cerita ini tak hanya disampaikan Sambo ke Richard Eliezer agar ajudannya itu mau memenuhi perintahnya ‘menghabisi’ Yosua.
Namun, Sambo juga menyampaikan narasi serupa ke banyak lembaga dan para koleganya guna meyakinkan mereka, bahwa dia punya alasan kuat terkait kasus pembunuhan yang terjadi di rumahnya.