JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menyatakan, partainya tidak akan menangkal buzzer dengan buzzer dalam menangani isu-isu yang beredar menjelang pesta demokrasi.
Menurutnya, menanggapi satu isu menggunakan buzzer justru tidak akan ada akhirnya.
"Kami tidak akan menangkal buzzer dengan buzzer lagi, itu tidak akan ada akhirnya. Itu akan sahut menyahut saja justru pembahasannya di luar konteks," kata Eddy saat ditemui di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (18/12/2022).
Baca juga: Minta Pilpres 2024 Tak Diwarnai Perpecahan, Gerindra: Buzzer Jangan Jelekkan Orang Lain
Eddy menyampaikan, PAN memberikan pendidikan media sosial kepada para kader, utamanya kepada para caleg yang akan maju dalam kontestasi Pemilu 2024.
Alih-alih menggunakan politik identitas, partainya akan mengedepankan pertarungan gagasan.
"Kami akan mengedepankan gagasan, diskursus dan narasi yang kita keluarkan itu kita melarang caleg-caleg untuk mengeluarkan narasi-narasi yang tendensius yang sifatnya kemudian akan mengadu domba satu dengan yang lain," ucap Eddy.
Dia menyebut, pertarungan dari sisi gagasan, ide, dan konsep akan memberikan pelajaran bukan hanya untuk internal partai, namun juga untuk masyarakat.
"Jadi di tahun politik, karena itu kewajiban kita sebagai insan politik kita berikan pembelajaran yang lebih baik kepada masyarakat yang hari ini merasa bahwa kita harus melihat sebuah tontonan politik yang menyejukkan," tutur Eddy.
Baca juga: Anggota Bawaslu: Jadilah Buzzer yang Baik
Lebih lanjut Eddy menyampaikan, politik identitas justru memunculkan kegaduhan seperti di Pemilu tahun 2019.
Menurutnya, kegaduhan yang muncul saat pemilu membuat masyarakat pemilih menjadi korban.
Saat politik mulai gaduh, masyarakat akan melihat elite parpol tidak punya waktu untuk mengurus warga.
"Jangan sampai kita di tahun politik mulai gaduh. Yang jadi korban itu masyarakat yang selama ini kemudian melihat tontonannya. Kalau tokoh-tokoh kita di sana gaduh terus, kapan mereka punya waktu ngurus kita," sebutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.