Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Bantah Publik Bosan dengan Anies: Di Setiap Kunjungan ke Daerah, Rakyat Membludak

Kompas.com - 18/12/2022, 14:03 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid tak sependapat dengan adanya pandangan bahwa publik merasa bosan dengan narasi perubahan yang dibawa Anies Baswedan.

Sebaliknya, dia melihat tingginya antusias masyarakat terhadap Anies yang hendak maju sebagai calon presiden (capres).

"Yang bosan pengamat, bukan rakyat. Saya amati, di berbagai kunjungan Pak Anies ke daerah, sambutan rakyat gegap gempita membludak," kata Kholid saat dihubungi Kompas.com, Minggu (18/12/2022).

Baca juga: Demokrat Tak Masalah jika Anies Lanjutkan Program Jokowi yang Pas, tapi...

Kholid mengatakan, antusias masyarakat itu muncul ketika Anies bahkan belum resmi sebagai capres.

Perlu diketahui, meski sudah deklarasi maju capres dan diusung Partai Nasdem, Anies belum resmi menjadi capres 2024.

Hal ini karena pencapresan secara resmi menunggu pengumuman dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dimulai tahun depan.

"Padahal beliau belum resmi capres kan, bahkan dilarang izin acaranya di sana sini, tapi justru unstopable. Tak terbendung dukungan arus publik ke beliau," klaim Kholid.

Baca juga: Tak Masalah Anies Lanjutkan Program Jokowi, PKS: Platform Perubahan Bukan Berarti Anti-Jokowi

Oleh karena itu, Kholid meyakini dukungan lebih deras akan berlangsung ketika KPU mengumumkan Anies resmi sebagai salah satu capres 2024.

"Coba bayangkan kalau beliau resmi capres. Saya kira, akan semakin meningkat dukungan rakyat ke beliau," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, naiknya elektabilitas Anies Baswedan menurut survei berbagai lembaga merupakan imbas deklarasi pencalonan presiden yang diumumkan Nasdem pada awal Oktober lalu.

Momentum deklarasi pencapresan Anies dinilai tepat karena berdekatan dengan lengsernya dia dari kursi Gubernur DKI Jakarta.

"Memang elektabilitas Anies naik. Itu kan efek deklarasi. Momentum Anies ini kan desainnya luar biasa, sebulan sebelum lengser kan momentumnya mengarah ke Anies," kata Adi kepada Kompas.com, Jumat (16/12/2022).

Namun demikian, Adi menduga, naiknya elektabilitas Anies merupakan euforia sesaat. Kini, publik mulai bosan dengan sosok mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu.

Sebabnya, narasi yang disampaikan Anies dalam setiap safari politiknya itu-itu saja. Anies juga tak melakukan manuver politik apa pun.

Sebagai figur yang lekat dengan citra oposisi, Anies hampir tidak pernah menentang atau mengkritisi kebijakan Presiden Joko Widodo secara terbuka. Padahal, basis massa Anies datang dari kalangan yang kontra terhadap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com