Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Kepemimpinan Kapolri Lamban, Pengamat Sebut Listyo Sulit Atasi Persoalan Soliditas Polri

Kompas.com - 15/12/2022, 19:57 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar dan Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meilala menilai gaya kepemimpinan Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang lamban sulit mengatasi persoalan soliditas di tubuh Polri.

Padahal, masalah soliditas itu kerap melibatkan pejabat tinggi (pati) kepolisian dan butuh sikap cepat dan tegas.

“Ini soal gaya ya, beliau tidak terlalu berani kelihatannya. Pertama, untuk melakukan sesuatu yang bersifat cepat,” ujar Adrianus dalam tayangan Gaspol! di YouTube Kompas.com, Kamis (15/12/2022).

Baca juga: Kapolri Diminta Bongkar Kasus Tambang Ilegal agar Ferdy Sambo-Kabareskrim Tak Terus Berbalas Pantun

Ia menjelaskan hal itu nampak dalam penanganan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.

Dalam pandangannya, Sigit terlalu lamban mengambil inisiatif untuk menonaktifkan Sambo.

“Pada kasus Sambo, banyak berita yang mengatakan beliau didesak, kalau saja langkah beliau menonaktifkan Sambo, seminggu sebelumnya saja, perkembangan kasusnya (bakal) berbeda,” paparnya.

Ia pun menganggap Sigit kerap terlambat memutasi pejabat kepolisian yang bermasalah.

Guru Besar Kriminologi UI Adrianus Meilala berpose seusai menjadi narasumber di program Gaspol, di Kompascom, Jakarta, Selasa (13/12/2022). KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN Guru Besar Kriminologi UI Adrianus Meilala berpose seusai menjadi narasumber di program Gaspol, di Kompascom, Jakarta, Selasa (13/12/2022).

“Kelihatan sekali beliau tidak cepat, lebih pada alon-alon (pelan-pelan) asal tenang saja,” ungkap dia.

Maka, ia merasa kepemimpinan Sigit bakal sulit meredam perang bintang di internal Polri, dan berbagai persoalan besar lainnya.

“Nah kalau itu saja tidak bisa dilakukan lebih cepat, maka hal-hal yang bersifat strategis agak berat (diselesaikan),” tandasnya.

Baca juga: Kapolri Dinilai Tak Serius Tanggapi Perang Bintang di Internal, Pengamat: Lebih ke Ngalir Saja

Diketahui isu perang bintang muncul pasca Sambo menuding Kabareskrim Komjen Agus Andrianto terlibat dalam kasus tambang batu bara ilegal di Kalimantan Timur.

Namun Agus menampik tudingan itu, dan menyerang balik Sambo.

Ia beralasan, jika memang terlibat, mengapa Propam Polri tak melanjutkan penyelidikan tersebut.

Di sisi lain kasus itu tengah ditangani oleh Bareskrim Polri saat ini. Tiga orang, telah ditetapkan sebagai tersangka, termasuk mantan anggota Polres Samarinda, Ismail Bolong.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan pihaknya enggan berandai-andai soal dugaan suap yang diberikan Ismail Bolong pada petinggi Polri.

Menurutnya saat ini fakta hukum yang telah dikantongi penyidik adalah soal izin ilegal aktivitas tambang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com