JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya telah mengubah sistem seleksi untuk program magang dokter (internship).
Dengan adanya perubahan ini, nantinya seleksi dokter magang akan dilakukan dengan dua mekanisme.
Pertama, kata Budi, adalah mekanisme utama, yakni dibuka untuk para dokter yang ingin magang di wilayah terpencil, perbatasan, dan kepulauan.
"Untuk calon peserta yang mau memilih (magang) di wilayah terpencil, perbatasan dan kepulauan akan langsung diproses di luar sistem," ujar Budi dalam konferensi pers secara daring pada Kamis (15/12/2022).
"Kami akan proses duluan sehingga pasti akan keterima (magang) duluan. Akan langsung kita terima lebih dulu dibandingkan teman-teman lain, jadi kepastiannya lebih dulu, lebih cepat," ujar dia.
Baca juga: Menkes Umumkan Kenaikan Bantuan Biaya Hidup untuk Dokter Magang, Daerah Perbatasan Paling Tinggi
Budi mengungkapkan, kebijakan ini diambil sebagai pemerataan distribusi pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Budi berpesan agar para calon dokter magang tidak takut mengambil kesempatan ini.
Dia mengungkapkan, 514 kabupaten kota yang telah dikunjunginya semuanya sangat menarik dan indah.
"Indonesia indah sekali teman-teman, jadi kalau mau belajar sambil melihat keindahan Indonesia tidak ada salahnya memperkaya pengalaman. Setelah pulang nanti akan sangat banyak pengalaman," kata Budi.
Kemudian, mekanisme kedua adalah sistem seleksi reguler.
Untuk mekanisme ini, Kemenkes telah memperbaiki sistem seleksi dan teknisnya, sehingga pelaksanaan seleksi program magang dokter reguler akan dibagi dalam tiga tahap.
Baca juga: Menkes Budi Sebut Indonesia Sudah Lewati Puncak Covid-19, Tren Kasus Bakal Menurun
Pertama, kata Budi, adalah seleksi tahap lokal.
Di tahap ini calon dokter magang yang mengikuti seleksi akan dilihat domisili sesuai dengan keterangan di kartu keluarga (KK) masing-masing.
"Jadi semua yang mendaftar kami lihat KK-nya di mana. Setelah itu kita akan taruh di rumah sakit (RS) atau fasilitas kesehatan (faskes) yang dekat dengan domisili mereka sesuai KK," kata Budi.
"Misalnya dalam KK tertulis domisili Bogor, maka kita akan carikan tempat magang di faskes-faskes di Bogor," ujar dia.