JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas berpandangan bahwa Pemilihan Presiden (Pilpres) hendaknya dianggap sebagai hal yang biasa saja.
Ia juga meminta, Pilpres tidak dibawa ke ranah agama atau bicara surga dan neraka. Apalagi, terkait pilihan calon presiden (capres) dari masing-masing masyarakat.
"Pilpres itu jangan dijadikan berhala baru. Kalau (pilih) ini masuk surga, kalau ini masuk neraka. Itu enggak baik," kata Zulhas dalam pidatonya di Kantor DPP PAN, Jakarta, Selasa (6/12/2022).
Sebaliknya, Zulhas menilai perlunya pertimbangan seluruh pihak untuk menguji bakal capres terkait NKRI dan Pancasila.
Baca juga: Zulhas: Kalau Ketum Parpol Enggak Berani Jadi Capres, Demokrasi Kita Bagaimana?
Ia berpandangan, dua hal tersebut semestinya menjadi tolak ukur menilai tokoh yang tepat untuk maju Pilpres.
"Yang paling penting tentu, yang akan maju menjadi capres itu pastilah orang-orang yang sudah teruji NKRI-nya dan Pancasilanya," ujarnya.
Kemudian, Zulhas mencontohkan sejumlah tokoh bakal capres, misalnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurutnya, dua tokoh itu teruji NKRI dan Pancasilanya.
"Ganjar, pasti Pancasilais, Anies pasti Pancasilais. Enggak mungkin Anies cuma bela Islam, enggak mungkin. Dia bela seluruh rakyat Indonesia, begitu juga Ganjar," kata Menteri Perdagangan itu.
Baca juga: Potensi Ganjar Diusung Capres oleh KIB, Zulhas: Sangat Prospek
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.