Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saling Rayu antara Gerindra dan PKS di Tengah Isu Rujuk

Kompas.com - 07/12/2022, 09:05 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Muncul isu rujuk antara Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk menghadapi kontestasi Pemilu 2024. Keduanya bahkan saling merayu untuk bergabung dalam koalisi.

Sebenarnya, sejauh ini Partai Gerindra dan PKS memiliki pilihannya masing-masing untuk menghadapi Pemilu 2024.

Gerindra sudah resmi mengusung koalisi bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sedangkan PKS merapat ke Partai Nasdem dan Partai Demokrat dalam Koalisi Perubahan.

Baca juga: Soal Isu Rujuk Koalisi, PAN Justru Tawarkan Gerindra-PKS Gabung KIB

Bersama PKB, Gerindra hendak mendukung ketua umum mereka, Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden (capres).

Hal tersebut tentu berbeda dengan Koalisi Perubahan yang hampir memutuskan Anies Baswedan maju sebagai capres 2024.

PKS pun merayu Gerindra agar bergabung ke Koalisi Perubahan untuk mendukung Anies lantaran mereka selalu mendukung pilihan Gerindra sebelum ini.

PKS minta Gerindra gantian

Juru Bicara PKS M Kholid mengatakan, pihaknya mengajak Partai Gerindra untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan yang sedang dijajaki oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.

"Tentu, Koalisi Perubahan juga inklusif, membuka peluang bergabungnya partai-partai lain, termasuk Gerindra," ujar Kholid saat dimintai konfirmasi, Senin (5/12/2022).

Kholid menyebut, peluang PKS dengan Gerindra untuk berkoalisi masih terbuka.

Namun, Kholid menyinggung bahwa posisi saat ini berbeda dengan tahun 2014 dan 2019.

"Kalau 2014 dan 2019 kami kan sudah pernah mendukung Pak Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Gerindra, nah untuk 2024 saatnya bergantian," ujar dia.

Baca juga: PKS: 2014-2019 Kami Dukung Pak Prabowo Ketum Gerindra, Sekarang Gantian

Kemudian, Kholid memaparkan arti "bergantian" yang dia maksud. Dia ingin agar Gerindra yang gantian mendukung pilihan PKS nantinya.

"Giliran Gerindra yang kami ajak untuk ikut pilihan dari PKS nanti jika nanti Koalisi Perubahan jadi dideklarasikan. Ya arahnya kita menuju terbentuknya Koalisi Perubahan," kata Kholid.

Pernah sukses usung Anies bersama

Kemudian, Kholid mengingatkan Partai Gerindra bahwa mereka punya pengalaman sukses dalam mengusung Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Kini, Anies menyatakan dirinya siap maju sebagai calon presiden (capres). PKS pun mengajak Gerindra bergabung bersamanya untuk mendukung Anies di Pilpres 2024.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com