JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, pihaknya telah membahas soal larangan ekspor bauksit ke luar negeri. Dalam waktu dekat, Indonesia akan mengumumkan pemberlakuan larangan tersebut.
"Tadi pagi kita sudah berbicara mengenai setelah (penghentian ekspor) nikel, tadi mengenai bauksit. Dan segera kita putuskan kapan akan kita larang ekspor bahan mentah dari bauksit. Segera kita akan umumkan," ujar Jokowi saat memberikan pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna tentang Kondisi Perekonomian Tahun 2023, Evaluasi Penanganan Covid-19 dan Ketahanan Pangan dan Energi di Istana Negara pada Selasa (6/12/2022).
Baca juga: Tabrak Tugboat dan Dermaga hingga Rusak Parah, Tongkang Bauksit di Kalbar Akan Tanggung Jawab
Presiden melanjutkan, pelarangan ekspor bauksit merupakan salah satu bagian kebijakan hilirisasi industri bahan mentah. Dia menekankan, hilirisasi industri akan secara konsisten terus dilakukan pada tahun depan.
Secara terpisah, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, hilirisasi bauksit memang menjadi keharusan. Selain untuk meningkatkan nilai tambah produksi, hilirisasi juga bertujuan melindungi lingkungan.
Zulkifli pun memastikan hilirisasi bauksit akan dijalankan mulai 2023.
"Bauksit itu harus ada hilirisasi. Kalau enggak nanti lingkungannya akan sangat terganggu, tidak memberikan nilai tambah yang tinggi," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan pada Selasa.
"Oleh karena itu akan dijadikan hilirisasi seperti nikel. Mungkin akan dijalankan tahun depan," tambahnya.
Sebelumnya, pemerintah telah menghentikan ekspor nikel. Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan sebelumnya mengatakan, penghentian ekspor nikel dan bahan mentah lain bertujuan menggenjot hilirisasi industri.
Akibat kebijakan tersebut, kata Jokowi, Indonesia digugat oleh Uni Eropa di organisasi perdagangan dunia (WTO).
Indonesia pun kalah dalam gugatan tersebut.
Meskipun demikian, lanjut Jokowi, Indonesia masih mengajukan upaya banding.
Jokowi juga menegaskan bahwa hilirisasi bahan mentah masih jalan terus. Sebab selain memberikan keuntungan ekonomi, hilirisasi juga menegaskan sikap Indonesia yang ingin naik kelas menjadi negara maju.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.