JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) mewarnai latihan puncak antar kecabangan Batalyon Tim Pertempuran Yonif 611/Awang Long (Awl) di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Amborawang, Kalimantan Timur, Senin (5/12/2022).
Sederet alutsista yang unjuk kemampuan dalam latihan ini mencakup dua Helikopter Bell 412, delapan tank kanon AMX, dan lima kendaraan tempur armoured personnel carrier (APC).
Selanjutnya, enam pucuk meriam 105, enam pucuk senjata 23 milimeter Zur/Crom, dan dua satuan tembak Rudal Poprat.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang meninjau langsung latihan tersebut mengatakan, para prajurit telah menunjukkan performa dan manuver yang baik.
“Dari dinamika dan mekanisme latihan, kalian telah melaksanakan latihan dengan sangat bagus. Satu menjadi kebanggaan saya, moril kalian sangat tinggi sekali," ujar Dudung saat memberikan pengarahan kepada prajurit, dikutip dari siaran pers Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad), Senin.
"Manuver kalian lakukan dengan semangat, sehingga sasaran dalam waktu relatif singkat dapat kalian kuasai,” ujar eks Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) ini.
Dudung menyampaikan bahwa latihan tahunan ini tidak serta merta setiap batalyon dapat melaksanakan karena keterbatasan anggaran.
Oleh karena itu, Dudung menyebut prajurit yang terlibat mesti bersyukur dapat melaksanakan latihan seperti ini.
"Sehingga kalian tahu bagaimana mekanisme bila terjadi perang konvensional secara terbuka,” ujar dia.
Baca juga: Fit and Proper Test Yudo Margono, Anggota DPR Bakal Dalami Isu Alutsista hingga Konflik Papua
Dudung juga menyampaikan perlunya evaluasi terhadap mekanisme latihan yang telah dilaksanakan sebagai ukuran pencapaian sasaran dari program latihan standarisasi (proglatsi) yang selama ini dilaksanakan.
Proglatsi ini meliputi komando dan pengendalian operasi, kerja sama antar kecabangan serta prosedur mekanisme koordinasi dan pengendalian bantuan tembakan.
“Hasil latihan ini hendaknya dapat dipertahankan, sehingga TNI AD siap dalam menghadapi kemungkinan ancaman yang terjadi di masa depan,” kata dia.