JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) Abdullah Azwar Anas mengakui, tidak semua aparatur sipil negara (ASN) merasa senang dengan rencana pemangkasan jabatan di instansi pemerintah.
Pasalnya, pegawai-pegawai yang sebelumnya mempunyai jabatan dan memperoleh beragam fasilitas akan bertransformasi menjadi jabatan fungsional.
"Transformasi pemangkasan birokrasi ini enggak semuanya happy, karena eselon III, eselon IV kan mulai ditransformasikan ke jabatan fungsional," kata Anas di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (5/12/2022).
Baca juga: Sering Bingung, Ini Beda antara ASN, PNS, dan PPPK
Anas mengakui perlu sosialisasi yang komprehensif mengenai rencana pemangkasan jabatan tersebut.
Sebab, menurut Anas, masih banyak pegawai yang belum memahami tugas-tugas jabatan fungsional, termasuk soal kredit kerja mereka.
"Insya Allah kami beresin ya, seminggu dua minggu ini sudah harmonisasi terkait detil (aturan) soal jabatan fungsional," kata dia.
Namun, politikus PDI-P itu menegaskan bahwa transformasi jabatan di instansi pemerintah harus dilaksanakan.
Baca juga: Hidupkan Bandara Kertajati, Ridwan Kamil Diminta Wajibkan ASN Terbang lewat BIJB
Sebab, berdasarkan perbandingan dengan negara-negara lain, struktur jabatan di Indonesia terlalu terkotak-kotak dan tidak jelas.
"Ke depan ini 2030, diproyeksikan banyak anak milenial masuk ke ASN, yang dia butuh lincah karena kalau hanya strukturnya banyak, ke depan orang akan kurang banyak terus," ujar Anas.
Rencana pemangkasan eselon di kementerian dan lembaga berawal saat Presiden Joko Widodo menilai keberadaan eselon I-IV di kementerian/lembaga terlalu banyak.
Jokowi ingin agar struktur eselonisasi ini disederhanakan. Hal ini disampaikan Jokowi dalam pidatonya usai dilantik sebagai Presiden RI 2019-2024, 20 Oktober 2019 lalu.
Baca juga: Soal Penghapusan Hak Pilih ASN, Anggota Komisi II: Tidak Boleh Ada Politisasi
"Eselon I, eselon II, eselon III, eselon IV, apa tidak kebanyakan? Saya minta untuk disederhanakan menjadi 2 level saja, diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian, menghargai kompetensi," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.