JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak sembilan kapal perang Republik Indonesia (KRI) yang sudah tua milik TNI Angkatan Laut akan menjalani refurbishment atau peremajaan.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyebut, peremajaan sembilan KRI ini akan dilakukan oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
"Kapal-kapal yang berumur tua di-refurbishment, artinya di-repowering, ganti mesinnya, ganti badan kapalnya, ganti sewaco-nya," kata Yudo di Markas Komando Armada Republik Indonesia (Koarmada RI), Jakarta, Senin (5/12/2022).
"Nantinya seperti proyek mid-life modernization, sehingga mereka akan kembali sesuai fungsi asasinya, ini tentunya untuk memperkuat itu," kata dia.
Baca juga: Yudo Dipilih Jadi Calon Panglima TNI karena Dinilai Cepat Bangkit Usai Insiden KRI Nanggala
Yudo mengungkapkan, KRI yang akan menjalani peremajaan, di antaranya KRI kelas Parcim, Frosch, dan Fast Patrol Boat (FPB) yang rata-rata berusia di atas 30 tahun.
Selain itu, KRI Teluk Amboina-503 yang sudah berusia 40.
Yudo mengaku pernah menaiki kapal buatan Amerika Serikat tersebut pada tahun terakhir di Akademi Angkatan Laut (AAL).
"Ada KRI buatan Amerika itu LST Teluk Amboina. Itu dulu pernah saya naiki tingkat IV. Yang lulusan 88 naik di sana mungkin," ujar dia.
Baca juga: Sederet Alutsista TNI Amankan KTT G20, 4 Jet hingga 14 KRI Berstatus Siap Tempur
Yudo mengatakan, peremajaan ini pada dasarnya menyasar KRI yang sudah berusia tua dan kondisi teknis kapal sudah berada pada ambang rendah.
"Nanti tidak semuanya, tentunya kita kan untuk operasional tidak boleh kosong. Nanti kita utamakan yang umurnya tua dan juga kondisi teknisnya ya ini yang kita pilih yang paling rendah dulu, kondisi teknis rendah," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.