JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK) Edwin Partogi membenarkan bahwa keterangan Bharada Richard Eliezer (Bharada E) tidak berubah terkait wanita menangis di rumah Ferdy Sambo.
Keterangan itu sudah sesuai dan pernah disebutkan oleh Richard Eliezer saat pemeriksaan di LPSK.
"Kami sudah dengar sebelumnya," ujar Edwin saat dikonfirmasi, Jumat (2/12/2022).
Baca juga: Cerita Bharada E Dapat Pistol Glock Berujung Dipakai Tembak Brigadir J
Edwin menyebut, keterangan terkait wanita yang keluar dari rumah Ferdy Sambo sambil menangis diceritakan Richard Eliezer begitu saja.
Tidak ada rupa karangan karena mengalir dari cerita Richard Eliezer dan merupakan pengalamannya selama bertugas di kediaman Sambo.
"Cerita itu mengalir begitu saja terkait dengan tugas dan pengalaman dia selama bersama FS (Ferdy Sambo) dan PC (Putri Candrawathi)," tutur Edwin.
Edwin mengatakan, apa yang diterangkan Richard di LPSK sesuai dengan apa yang disampaikan pada persidangan sebelumnya.
"Sesuai keterangan dia (Richard) saja di persidangan," kata Edwin.
Pengacara mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo, Arman Hanis membantah pernyataan terdakwa Bharada Richard Eliezer terkait adanya sosok perempuan yang menangis saat keluar dari rumah kliennya yang berlokasi di Jalan Bangka, Jakarta.
Baca juga: Cerita Orangtua Bharada E Saat Dijemput Brimob di Awal Kasus Pembunuhan Brigadir J Mulai Terungkap
Soal sosok perempuan ini diungkap oleh Bharada E dalam persidangan yang digelar di PN Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).
“Terkait keterangan RE di persidangan, saya tegaskan keterangan itu tidak benar dan hanya karangan RE saja dan juga tidak ada dalam dakwaan klien kami,” kata Arman saat dikonfirmasi, Kamis (1/12/2022).
Keterangan itu diungkap Richard saat menjadi saksi persidangan dengan terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Maruf, Rabu (30/11/2022).
Saat itu, kata Richard, ajudan yang mengawal istri Sambo, Putri Candrawathi adalah Brigadir J dan Mathius.
Putri Candrawathi lantas memerintahkan Brigadir J dan Mathius untuk bergegas pergi dari rumah pribadi yang berada di Saguling.
“Ada kejadian, Yang Mulia. Jadi saya lagi di rumah, Mathius juga di rumah, almarhum (Brigadir J) datang turun dari lantai 2 bawa senjata langsung taruh di dalam mobil,” kata Richard Eliezer.