Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ITAGI: Lansia dengan Komorbid Harus Mendapat Vaksinasi Covid-19

Kompas.com - 01/12/2022, 16:08 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan, golongan lansia yang memiliki penyakit komorbid harus mendapat vaksin Covid-19 dosis lengkap.

Hal ini menanggapi banyaknya anggapan bahwa lansia yang punya penyakit komorbid tidak boleh mendapat vaksinasi Covid-19.

"Justru yang punya komorbid jangan sampai sakit Covid-19, karena kalau (terinfeksi) Covid-19, dia jadi berat. Ini yang kadang-kadang seolah-olah kalau komorbid kemudian tidak boleh divaksinasi, ini yang sebetulnya salah," kata Sri dalam diskusi secara daring, Kamis (1/12/2022).

Baca juga: Penjelasan Kemenkes soal Vaksin Booster Kedua untuk Lansia

Menurutnya, vaksinasi Covid-19 justru mencegah lansia terkena infeksi virus yang gejalanya tergolong berat karena sudah memiliki komorbid.

"Jadi sebetulnya bukannya kalau punya komorbid kemudian divaksin jadi lebih berat, bukan begitu. Justru yang punya komorbid itu harus (mendapat) vaksinasi," ucapnya.

Dia menyampaikan, vaksinasi bagi lansia idealnya diberikan setelah 3 bulan usai vaksinasi sebelumnya dilakukan. Rentang waktunya lebih cepat dibanding usia muda mengingat daya tahan tubuh lansia berbeda dengan kelompok usia muda.

Adapun bagi usia yang lebih muda, vaksin Covid-19 bisa diberikan dengan rentang 6 bulan setelah vaksin Covid-19 terakhir diberikan.

"Kita lihat lansia setelah diberikan vaksinasi primer ternyata penurunan antibodi lebih cepat dibanding orang-orang yang lebih muda. Jadi kita katakan bisa 6 bulan dari vaksinasi primer, tapi untuk lansia malah dianjurkan bisa 3 bulan saja," ucap Sri.

Baca juga: Soal Vaksin Covid-19 Dosis 4 untuk Masyarakat Sipil, Kemenkes: Kami Kejar Dosis Ketiga Dulu

Lebih lanjut wanita yang juga menjabat sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran UI ini menyebut, keluarga yang memiliki lansia di rumah harus mampu membujuk para lansia mendapat vaksin Covid-19 hingga dosis booster kedua.

Tujuannya untuk mencegah kesakitan dengan tingkat yang lebih parah maupun kematian.

"Jadi sebetulnya lebih segera jangan terlalu lambat. Kalau sampai belum booster memang wajib keluarganya harus diberi tahu bahwa ini harus segera di-booster," jelas Sri.

Sebagai informasi berdasarkan data 30 November pukul 19.19 WIB, vaksinasi dosis 1 kepada lansia sudah terealisasi 18.280.187 dosis atau 84,81 persen dari target sasaran vaksinasi 21.553.118 orang.

Lalu, vaksinasi dosis dua terealisasi 15.161.478 dosis atau 70,34 persen, vaksinasi dosis tiga 7.009.697 atau 32,52 persen, dan vaksinasi dosis empat sebanyak 104.806 dosis atau 0,49 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com