Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpin Covax, Menlu: Negara Berkembang Harus Jadi Bagian Integral Rantai Pasok Kesehatan Global

Kompas.com - 01/12/2022, 11:13 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, negara berkembang harus menjadi bagian integral dalam rantai pasok kesehatan global.

Hal ini Retno ungkapkan saat memimpin pertemuan Covax Advance Market Commitment Engagement Group (AMC EG) bersama Menteri Kesehatan Ethiopia dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada.

“Prinsipnya, negara berkembang harus menjadi bagian integral dalam rantai pasok kesehatan global," kata Retno dalam siaran pers, Kamis (1/12/2022).

Retno mengungkapkan, peran negara berkembang turut dikontribusi presidensi G20 Indonesia terhadap penguatan arsitektur kesehatan global.

Baca juga: Menlu Retno Kembali Jadi Ketua Bersama Covax AMC

Saat dipimpin Indonesia, ada beberapa capaian salah satunya mengenai pembentukan dana pandemi (Pandemic Fund) yang akan mendukung pembiayaan kesiapsiagaan negara berpendapatan rendah dan menengah menghadapi pandemi di masa depan.

Selain itu, G20 juga menyepakati pentingnya kerja sama penguatan kapasitas produksi kesehatan di negara berkembang.

“Presidensi G20 Indonesia memberikan prioritas tinggi pada penguatan arsitektur kesehatan global," ungkap Retno.

Retno menegaskan, meski presidensi G20 Indonesia telah berakhir, komitmen Indonesia terhadap penguatan arsitektur kesehatan global tetap kuat.

Baca juga: COVAX Kirim 1 Miliar Vaksin Covid-19, Tapi Kesenjangan Masih Tinggi

“Covax akan terus menjadi bagian penting dari komitmen ini, khususnya untuk menjembatani ketimpangan vaksinasi Covid-19 antar negara," tutur Retno.

Sebagai informasi, Covax AMC telah menyalurkan vaksin secara gratis kepada 92 negara berpendapatan rendah dan menengah.

Hingga kini, Covax telah menyalurkan 1,84 miliar dosis ke seluruh dunia. Sebanyak 89,6 persen di antaranya atau 1,65 miliar dosis dikirimkan ke 87 negara AMC.

Rata-rata cakupan vaksinasi negara AMC mencapai 52 persen, naik dari 28 persen pada Januari 2022.

 

Pada 2023, kerja Covax akan fokus pada sembilan area prioritas, termasuk di antaranya melanjutkan dukungan vaksinasi dan suntikan booster, serta mendukung riset dan pengembangan vaksin.

Ke depannya, dukungan Covax akan mulai disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan capaian target vaksinasi, serta tantangan khusus yang dihadapi masing-masing negara, termasuk situasi kemanusiaan.

Pertemuan Covax AMC EG yang dilakukan secara virtual ini merupakan pertemuan ke-empat selama 2022, dan menjadi pertemuan terakhir bagi Indonesia sebagai salah satu Co-Chairs Covax AMC EG.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com